jpnn.com, JAKARTA - Dua prajurit Korps Marinir TNI AL tewas setelah diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Sabtu (26/3).
Korban bernama Letda Muhammad Ikbal dan Pratu Wilson Anderson Here.
BACA JUGA: Ini Identitas Prajurit TNI yang Terluka & Tewas dalam Serangan Brutal Sabtu Sore
Sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan kepada keduanya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memerintahkan jajarannya mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari berturut-turut.
Pengibaran bendera setengah tiang itu berlangsung mulai Senin sampai Rabu (28-30/3) di seluruh markas dan pos TNI Angkatan Laut.
BACA JUGA: AKBP Komang Sebut Prada Yotam Gabung KKB, Jawaban Brigjen TNI Izak Pangemanan Tegas
Dalam keterangan Dinas Penerangan TNI AL yang diterima di Jakarta, Minggu, KSAL juga memerintahkan jajarannya menggelar Salat Gaib dan doa bersama untuk dua prajurit Korps Marinir TNI AL yang gugur setelah diserang oleh
“TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gugurnya dua prajurit Marinir terbaik yang selalu dekat dan membantu masyarakat sekitarnya,” demikian siaran pers Dinas Penerangan TNI AL.
BACA JUGA: Payudara Mahasiswi Diremas di Dalam Kamar
KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya menyerang Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL yang berjaga di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu.
Penyerang melontarkan granat dari dua arah, yaitu dari belakang pasar dan arah Sungai Alguru sekitar pukul 17.00 WIT.
Prajurit Korps Marinir TNI AL sebanyak 35 orang pun balas menembak dan mengejar pelaku penyerangan. Komandan Satuan Tugas kemudian memerintahkan dua Tim Trisula, yang dipimpin masing-masing oleh Kapten Mar Ari Mahendra dan Letda Mar Pujo Pratikno untuk membantu pasukan di Pos Quary Bawah.
Akibat insiden itu, Letda Muhammad Ikbal dan Pratu Wilson tewas, sementara dua lainnya dalam keadaan kritis, dan enam prajurit lainnya luka ringan.
Prajurit yang dalam keadaan kritis, yaitu Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman.
Enam lainnya yang luka-luka, yaitu Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Para korban dijadwalkan dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter, tetapi jadwal penerbangan menyesuaikan kondisi cuaca, terang Dinas Penerangan TNI AL.
“Kehangatan hubungan yang harmonis di masyarakat Nduga saat ini terganggu dengan situasi (serangan) ini,” kata Dinas Penerangan TNI AL.
Sejauh ini, motif serangan masih didalami oleh aparat. Pihak KKB kemungkinan mendapatkan alat pelontar granat saat menyerang Satgas Yonif 700, sementara granatnya diduga rampasan dari Satgas Yonif 300.
Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon 3 Mar, yang dijaga oleh 35 personel, berlokasi kurang lebih 1 kilometer dari Polres Nduga.
Di samping menjaga wilayah, prajurit TNI AL di Pos Quary Bawah rutin menggelar kegiatan bakti sosial, di antaranya memberi pelayanan kesehatan, pendidikan, lomba-lomba, serta mendukung kegiatan adat, dan agama. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AKBP Beni Mutakhir Ditembak Mati Tahanan Narkoba, Bintara Pasti Takut Melawan Atasan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti