AKBP Beni Mutakhir Ditembak Mati Tahanan Narkoba, Bintara Pasti Takut Melawan Atasan

Jumat, 25 Maret 2022 – 11:03 WIB
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Foto: ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAKARTA - Motif penembakan Dirtahti Polda Gorontalo AKBP Beni Mutakhir oleh tahanan kasus narkoba RY (31) hingga kini masih jadi pertanyaan.

Sebab, polisi belum membeberkan motif pelaku.

BACA JUGA: AKBP Beni Mutahir Ditembak Mati, Siapa Pelakunya? Kombes Nur Santiko Sebut

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyebut banyak keanehan di kasus penembakan AKBP Beni Mutakhir.

“Keluarnya tahanan selain kepentingan penyidikan ialah jika terjadi hal yang sifatnya darurat, misalnya ada keluarga inti tersangka yang meninggal atau peristiwa bencana seperti kebakaran,” kata Poengky.

BACA JUGA: Pembunuh Winda Wulandari Tertangkap!

Poengky mengatakan di kasus keluarnya RY, dia hanya ingin bertemu dengan istri. Selain itu, tidak ada izin dengan penyidik.

“Makanya perlu diperiksa mengapa tahanan narkoba bisa keluar tahanan dan apa motifnya membunuh korban,” katanya.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Rumah di Sukabumi, Hasilnya Mencengangkan

Dia juga menyinggung soal tujuh petugas jaga tahanan yang diperiksa propam.

Menurut Poengky, ketujuh polisi itu diduga hanya menjalankan perintah atasan.

“Perlu dipertimbangkan mereka melaksanakan perintah atasan. Apalagi jika mereka berpangkat bintara, pasti takut melawan atasan," tegas Poengky.

Untuk bisa mengungkap semua pertanyaan di kasus itu, Polda Gorontalo harus mengusut secara transparan.

“Kompolnas mengharapkan pengusutan kasus secara tuntas, profesional, transparan, dan akuntabel," kata Poengky.

AKBP Beni Mutakhir ditembak mati pada Senin (21/3) dini hari di kediaman pelaku, Perumahan Asparaga, Kelurahan Huangobotu, Dungingi, Kota Gorontalo.

Ketika itu, korban membawa pelaku keluar dari rutan dan pulang ke rumah pada pukul 03.00. Alasannya, pelaku hendak bertemu istri karena ada masalah.

Korban kemudian memberi waktu selama 15 menit untuk pelaku pulang. Namun, pada pukul 04.00 ketika korban hendak membawa pelaku kembali ke rutan, RY menolak.

Keduanya sempat terlibat adu mulut dan pelaku ditampar korban.

Karena sakit hati, pelaku masuk ke kamar dan mengambil senjata api rakitan. Dia kemudian menembak korban satu kali di kepala. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perhatikan Tampang yang Berbaju Merah, Siapa Kenal? Siap-Siap Diburu BNN


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler