2 Senpi yang Disita dari KKB di Oksibil Ternyata Milik TNI

Minggu, 01 Oktober 2023 – 20:16 WIB
Ratusan amunisi dan tiga pucuk senjata api yang disita Satgas Damai Cartenz setelah kontak tembak dengan KKB di Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (30/9). (ANTARA/HO/Dok Polres Pegubin)

jpnn.com, JAYAPURA - Dua dari tiga senjata api (senpi) yang disita dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, teridentifikasi milik TNI.

Informasi itu disampaikan Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno melalui keterangan tertulisnya di Jayapura, Minggu (1/10).

BACA JUGA: 5 KKB Penembak Briptu Rudi Tewas Ditembak, Mereka Ternyata Terlibat Berbagai Aksi Kejahatan

AKBP Bayu menyebut kedua senjata organik milik TNI itu jenis laras panjang SS2 V3_K1 dengan nomor seri 93.004236 dan pistol Browning FN dengan nomor seri OT6117.

Senjata tersebut milik personel Satgas Pamtas 725/ Varoagi yang mengalami kecelakaan saat dalam penerbangan Oksibil-Jayapura pada tanggal 28 Juni 2019 lalu.

BACA JUGA: Kisah Luhut Gagal Membina Gus Dur di Era Soeharto, Ini yang Terjadi

"Sebelumnya helikopter M1-17V5 HA-5138 milik TNI AD hilang kontak dan ditemukan di Distrik Oksop awal bulan Februari," kata AKBP Bayu.

Semnatara itu, satu pucuk senjata api laras panjang berwarna hitam bertuliskan NOVESKE dengan teropong berwarna hitam belum teridentifikasi.

BACA JUGA: Pentolan KKB yang Tewas Bertambah, TNI Polri Amankan Ratusan Amunisi

Diduga senjata api tersebut berasal dari Papua Nugini (PNG) yang dibeli KKB Pegubin awal Tahun 2022.

Terkait ratusan amunisi yang juga diamankan diduga diperoleh dari insiden Heli TNI AD yang alami kecelakaan saat dalam penerbangan Oksibil-Jayapura serta dibeli PNG.

Tiga pucuk senjata api dan ratusan amunisi itu disita dari TKP kontak tembak dengan KKB di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Sabtu (30/9).

Selain itu, lima anggota KKB dari Kodap 35 Bintang Timur pimpinan Ananias Mimin dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.

Rekam jejak kriminal kelompok ini di antaranya melakukan pembunuhan terhadap perawat dan penganiayaan kepada paramedis di Puskesmas Kiwirok.

Mereka juga melakukan pembakaran beberapa gedung di Kiwirok, di antaranya kantor Bank Papua, Puskesmas Kiwirok, dan dua unit rumah perawat.

Insiden di Kiwirok terjadi tanggal 13 September 2021 lalu, dan pembunuhan tiga orang tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, tanggal 5 Desember 2022.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler