2 Tahun Sekolah Lapangan di Manggarai Timur Membawa Perubahan

Jumat, 26 November 2021 – 11:23 WIB
Kegiatan SL-IPDMIP di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MANGGARAI TIMUR - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada tahun 2018 menetapkan Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu kabupaten yang melaksanakan kegiatan SL-IPDMIP (Sekolah Lapangan-Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur Yohanes Sentis merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Kementerian Pertanian dalam hal ini BPPSDMP.

BACA JUGA: Bentrokan Ormas, Satu Orang Tewas Dibacok

Menurutnya, penetapan Manggarai Timur sebagai salah satu kabupaten pelaksana kegiatan SL-IPDMIP ini di tahun 2018 membawa perubahan yang amat signifikan terhadap pembangunan pertanian di daerahnya.

"Tentunya sangat terasa dampaknya. Petani kami ter-upgrade," jelas dia melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/11).

BACA JUGA: Geram AKBP Darmawan Dikeroyok Pemuda Pancasila, Kombes Sambodo: Ini Mau Unras Apa Perang

Adapun program SL-IPDMIP sendiri mulai dilaksanakan pada tahun 2019 dengan menyasar 7 daerah irigasi yang menyebar di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Kota Komba, Borong, Kecamtan Rana Mese, Kecamatan Elar, Elar Selatan, dan Kecamatan Sambi Rampas.

"Pada tahun 2020 kegiatan SL ini bertambah 3 Daerah Irigasi (DI) yang baru tertambah 7 Daerah Irigasi tahun sebelumnya. Ketiga daerah irigasi yang baru pada tahun 2020 menyebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Borong, Rana Mese, dan Kecamatan Elar Selatan," ungkap dia.

BACA JUGA: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Terus Cari Tanah Telantar

"Jadi keseluruhan kegiatan untuk tahun 2020 berjumlah 10 Daerah Irigasi. Kegiatan SL ini terus berjalan pada tahun 2021 dengan total Daerah Irigasi 17 DI yang tersebar di 10 kecamata," papar dia.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan SL ini, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Servasius Ledo menuturkan sangat bangga dan puas karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan sumber daya petani itu sendiri.

Petani terbiasa untuk mencatat setiap materi yang diajarkan serta petani saling bertukar informasi antara petani di DI maupun dengan petani diluar DI.

"Kegiatan ini tetap dilakukan oleh peserta SL walaupun dalam situasi Covid-19. Akan tetapi protokol kesehatan (Prokes) menjadi hal yang utama sepanjang kegiatan ini berlangsung," jelas dia.

Dijelaskannya, manfaat bagi petugas lapangan dari kegiatan SL ini yaitu dapat menambah ilmu dan pengetahuan dalam pelaksanaan tugasnya di tengah petani tutur "PAMAN" alias panggilan akrab keseharian yang juga "EMSI" terkenal di ibu kota kabupaten.

Kegiatan SL-IPDMIP sungguh memberikan hasil panen yang sangat meningkat bagi petani sawah di berbagai Daerah Irigasi. Hal ini terlihat dari data produktivitas padi sebelum kegiatan SL dan sesudah kegiatan SL.

Data yang disajikan oleh Martinus Hadar yang merupakan konsultan dalam kegiatan SL-IPDMIP menunjukkan peningkatan hasil yang sangat baik setelah kegiatan ini berjalan.

Adapun data yang disajikan oleh konsultan dari tahun 2020 hingga 2021 yaitu pada tahun 2020 rata-rata produktivitas untuk 10 Daerah Irigasi sebelum kegiatan 4,28 ton/ha menjadi 7,6 ton/ha.

"Sedangkan produktivitas padi pada tahun 2021 raya-rata sebelum kegiatan 4,8 ton/ ha menjadi 5,8 ton/ha setelah kegiatan. Produktivitas ini sedikitnya berkurang dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena Daerah Irigasinya bertambah menjadi 17 Daerah Irigasi," kata Martinus.

Berdasar peningkatan produktivitas padi sawah, dalam kegiatan SL ini serta begitu banyak hal positif yang didapatkan oleh petani maupun pendamping dalam hal ini 'Penyuluh Sobat Petani'.

"Maka sangat dibarapkan kegiatan SL-IPDMIP ini tetap dilanjutkan di Manggarai Timur untuk tahun-tahun ke depannya," jelas dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimis bahwa program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan. Lewat IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.

"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat. Pertanian adalah emas 100 karat,” kata Mentan.

Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat.

"Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.

SYL -sapaannya- mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah 'emas 100 karat'. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti.

"Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," ujar SYL. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler