jpnn.com, BEKASI - Hingga November 2018, ada dua orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drg. Dezi Syukrawati.
BACA JUGA: Bupati Karolin Meradang Saat Kadis Telat Buat Laporan
“Di bekasi utara sendiri sudah dua orang meninggal dunia,” ucapnya kepada pojokbekasi.com belum lama ini.
Secara keseluruhan, ada 594 kasus DBD di Kota Bekasi. Terbanyak di Bekasi Utara, disusul Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
BACA JUGA: Ambruk Usai Manggung, Begini Kondisi Teranyar Via Vallen
Kata Dezy, dari data tersebut Dinkes sangat mengoptimalisasikan dalam mengulangi kasus penyakit DBD dengan mengembalikan Pokja DBD pada tiap kelurahan.
Upaya itu melahirkan, sinergitas puskesmas dengan kelurahan dan membentuk gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) di setiap Kelurahan.
BACA JUGA: Astaga! Kena DBD, Via Vallen Tetap Nekat Lakukan Ini
“Jadi untuk menanggulangi hal tersebut kami ada pelatihan kader bintik (pembina jumantik rumah) , koordinator jumantik dan supervisor jumantik di setiap kelurahan,” jelasnya.(dyt/pojokbekasi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Kasus DBD di Jakarta Turun Drastis
Redaktur & Reporter : Yessy