jpnn.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cukup berhasil dalam menekan masalah penyakit demam berdarah di wilayahnya. Meski begitu, penyakit ini masih tetap menjadi ancaman bagi warga ibu kota.
Tercatat, sejak awal tahun sampai saat ini tercatat penderita DBD di Jakarta berjumlah 2.400 orang, dengan angka kematian satu orang.
BACA JUGA: DBD Renggut Nyawa Bocah Tujuh Tahun di Pekanbaru
Meski baru bulan Agustus, jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 14.600 penderita, jumlah kasus DBD tahun ini jelas turun drastis
"Saat ini kasus DBD tertinggi berada di wilayah Kelapa Gading, Pulogadung dan Duren Sawit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto di Balai Kota DKI, Kamis (3/8).
BACA JUGA: Waspada, Gejala Penyakit Langka Ini Mirip DB
Dia menyebutkan, berdasarkan fakta di lapangan, DBD paling rentan menjangkit siswa SD hingga SMP. Mengingat, nyamuk aedes aegypty biasanya muncul antara pukul 09.00--16.00 atau saat anak-anak sedang berada di sekolah.
"Kita imbau pihak sekolah agar rutin membersihkan sampah dan genangan air yang memicu berkembangnya nyamuk penyebar DBD," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Pak JK Juga Ingatkan Masyarakat Mengatasi Tuberkulosis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Warga Kota Surabaya, Waspada Demam Berdarah!
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Ken Girsang