JAKARTA -Dua warga Desa Blangguan, Syukur (35) dan Untung (35), tewas akibat ledakan di area Pusat Latihan Tempur (PLP) Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (4/5). Mabes TNI pun menyampaikan rasa turut berdukacita dan berjanji akan menyantuni keluarga korban.
"TNI menyatakan turut berbelasungkawa atas wafatnya saudara Syukur dan Untung di lokasi PLP, Asembagus, desa Blangguan, Situbundo, Jawa Timur," kata Kapuspen TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, SE, melalui rilis, Sabtu (4/5).
Kejadian lanjut Iskandar Sitompul berawal dari pukul 07.00 WIB, saat Tim Pengamanan Pusat Latihan Pertempuran (PAM PLP) bersama Tim Demolisi TNI AU sesuai prosedur sedang melaksanakan pencarian amunisi busung (tidak meledak) setelah pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tingkat Divisi tahun 2013.
Selanjutnya pada pukul 07.30 WIB, di daerah sasaran Pesawat F-16 sudah ada Syukur dan Untung 35 warga Desa Blangguan yang tidak mengindahkan larangan masuk ke daerah latihan bekas penembakan. "Larangan sudah disampaikan kepada mereka, namun tidak diindahkan dan tetap saja masuk ke area tersebut untuk melakukan pembongkaran bekas sasaran. Diperkirakan mereka mencari selongsong," ujar Iskandar Sitompul.
"Pada pukul 09.10 WIB, terdengar suara ledakan di sekitar sasaran penembakan Pesawat F-16. Ledakan tersebut didengar oleh Tim Demolisi TNI AU dan Tim Pengamanan (PAM PLP) Asembagus yang sedang menyisir di daerah sasaran Pesawat HAWK yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari tempat terdengarnya ledakan tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, di lokasi terdengarnya ledakan tersebut ditemukan dua warga tergeletak di tempat tersebut atas nama Syukur yang saat itu dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu korban lagi yaitu Untung dalam keadaan kritis," jelas Kapuspen TNI.
Pukul 10.30 WIB prajurit TNI mengevakuasi dua korban tersebut ke rumah sakit terdekat, namun dalam perjalanan Untung meninggal dunia. Para prajurit TNI langsung mengadakan koordinasi dengan pihak terkait serta keluarga korban dan tetap terus melaksanakan pengamanan di sekitar TKP, agar tidak menimbukan kejadian serupa. Sampai saat ini, TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kejadian ini, imbuhnya.
"Atas kejadian ini, pihak TNI menyampaikan turut berbelasungkawa dan memberi santunan kepada keluarga korban," tegasnya.
Selanjutnya, TNI terus menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi latihan mengingat di sekitar daerah tersebut masih dinyatakan daerah terlarang dan tidak diizinkan bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas apapun di areal tersebut.
Sebenarnya pemberitahuan dan peringatan seperti ini sudah disampaikan kepada masyarakat sekitar jauh hari sebelum pelaksanaan latihan, bahkan TNI juga telah melakukan koordinasi dan pemberitahuan kepada Pemda setempat. (fas/jpnn)
"TNI menyatakan turut berbelasungkawa atas wafatnya saudara Syukur dan Untung di lokasi PLP, Asembagus, desa Blangguan, Situbundo, Jawa Timur," kata Kapuspen TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, SE, melalui rilis, Sabtu (4/5).
Kejadian lanjut Iskandar Sitompul berawal dari pukul 07.00 WIB, saat Tim Pengamanan Pusat Latihan Pertempuran (PAM PLP) bersama Tim Demolisi TNI AU sesuai prosedur sedang melaksanakan pencarian amunisi busung (tidak meledak) setelah pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tingkat Divisi tahun 2013.
Selanjutnya pada pukul 07.30 WIB, di daerah sasaran Pesawat F-16 sudah ada Syukur dan Untung 35 warga Desa Blangguan yang tidak mengindahkan larangan masuk ke daerah latihan bekas penembakan. "Larangan sudah disampaikan kepada mereka, namun tidak diindahkan dan tetap saja masuk ke area tersebut untuk melakukan pembongkaran bekas sasaran. Diperkirakan mereka mencari selongsong," ujar Iskandar Sitompul.
"Pada pukul 09.10 WIB, terdengar suara ledakan di sekitar sasaran penembakan Pesawat F-16. Ledakan tersebut didengar oleh Tim Demolisi TNI AU dan Tim Pengamanan (PAM PLP) Asembagus yang sedang menyisir di daerah sasaran Pesawat HAWK yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari tempat terdengarnya ledakan tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, di lokasi terdengarnya ledakan tersebut ditemukan dua warga tergeletak di tempat tersebut atas nama Syukur yang saat itu dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu korban lagi yaitu Untung dalam keadaan kritis," jelas Kapuspen TNI.
Pukul 10.30 WIB prajurit TNI mengevakuasi dua korban tersebut ke rumah sakit terdekat, namun dalam perjalanan Untung meninggal dunia. Para prajurit TNI langsung mengadakan koordinasi dengan pihak terkait serta keluarga korban dan tetap terus melaksanakan pengamanan di sekitar TKP, agar tidak menimbukan kejadian serupa. Sampai saat ini, TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kejadian ini, imbuhnya.
"Atas kejadian ini, pihak TNI menyampaikan turut berbelasungkawa dan memberi santunan kepada keluarga korban," tegasnya.
Selanjutnya, TNI terus menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi latihan mengingat di sekitar daerah tersebut masih dinyatakan daerah terlarang dan tidak diizinkan bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas apapun di areal tersebut.
Sebenarnya pemberitahuan dan peringatan seperti ini sudah disampaikan kepada masyarakat sekitar jauh hari sebelum pelaksanaan latihan, bahkan TNI juga telah melakukan koordinasi dan pemberitahuan kepada Pemda setempat. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Wajibkan Pejabat Pakai Tablet
Redaktur : Tim Redaksi