2 WNI Bebas, 5 Masih Disandera Abu Sayyaf

Jumat, 08 September 2017 – 22:33 WIB
Kelompok Abu Sayyaf. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com, SINGAPURA - Dua WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf berhasil dibebaskan militer Filipina di Kepulauan Sulu kemarin pagi (7/9) waktu setempat.

Menteri Luar negeri Retno L.P. Marsudi yang sedang berada di Singapura mendampingi Presiden Jokowi menyatakan bahwa dua WNI itu saat ini masih berada di tangan militer Filipina.

BACA JUGA: Tim Polri Sambangi Filipina Selatan untuk Selidiki Isu Tiga WNI Tewas

Menurut dia, sesuai dengan protap, sandera bebas harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

"Mereka rencananya dibawa ke AFP WestMinCom (Western Mindanao Command) di Zamboa," tutur Retno.

BACA JUGA: Kurang Ajar! Abu Sayyaf Berulah Lagi

Retno menambahkan, setelah dua WNI itu berada di Zamboa, pihak KJRI Davao City segera menemui mereka.

Setelah mendapat izin dari militer Filipina, keduanya akan langsung dipulangkan ke Indonesia.

Sebelumnya dua WNI bernama Saparuddin bin Koni dan Sawal bin Maryam itu berhasil dibebaskan setelah terjadi baku tembak antara tentara Filipina dan kelompok Abu Sayyaf.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, dua WNI yang berasal dari Majene, Sulawesi Selatan, tersebut diculik kelompok Abu Sayyaf pada 19 November 2016.

Dua ABK TW 1738/6/F berbendera Malaysia itu diculik saat berlayar di perairan Merabung, Lahad Datu, Sabah.

Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan bahwa 5 tentara terluka dalam baku tembak dengan 20 anggota kelompok Abu Sayyaf.

"Kami mencegat sebuah van yang membawa dua sandera tersebut. Sekarang mereka aman dan sedang menjalani pembekalan taktis.

Sebelumnya mereka menjalani pemeriksaan kesehatan," terang Sobejana seperti dilansir Reuters.

Sobejana mengatakan, para militan Abu Sayyaf masih menyekap lima WNI lain.

Ada total 17 sandera yang masih disekap di Provinsi Sulu oleh kelompok itu.

Para sandera tersebut berasal dari beberapa negara. Yakni, 5 orang dari Indonesia, 1 Belanda, 7 Vietnam, dan 4 Filipina.

Iqbal menjelaskan, sebelumnya tujuh WNI disandera kelompok Abu Sayyaf. Mereka ditahan tiga kelompok berbeda di lokasi yang berbeda pula.

"Dengan demikian, sekarang masih ada lima sandera yang berada di tangan dua kelompok yang berbeda." (and/c10/oki/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler