jpnn.com - ANKARA - Dua warga negara Indonesia atau WNI di Diyarbakir, Turki masih dinyatakan hilang sejak gempa mengguncang hingga Kamis (16/2).
Kedua WNI yang belum bisa dihubungi pihak KBRI Ankara itu berprofesi sebagai pekerja di spa atau terapis.
BACA JUGA: BAZNAS Siapkan Ribuan Makanan untuk Pengungsi Gempa Turki
Tim KBRI Ankara dan Basarnas pun telah berangkat ke Diyarbakir, provinsi yang berjarak sekitar 550 km dari Hatay.
Regu tersebut akan memperkuat unit SAR yang sudah lebih dahulu memulai pencarian.
BACA JUGA: 500 WNI Terdampak Gempa Turki
"Kami putuskan untuk mendatangkan tim lagi yang beranggotakan 14 orang Basarnas, bergabung dengan Tim SAR lainnya yang beroperasi di Diyarbakir," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, yang memimpin langsung upaya pencarian.
"Kami ingin segera mendapatkan kepastian kondisi dua WNI yang hingga saat ini belum bisa dihubungi," imbuh Judha.
BACA JUGA: Berpacu dengan Waktu, Relawan ASAR Berjibaku Bantu Korban Gempa Turki-Suriah
Selain membawa sejumlah perlengkapan, tim juga membawa anjing pelacak.
Informasi dari masyarakat Indonesia di Diyarbakir yang dekat dengan kedua WNI tersebut menyebutkan, dua terapis itu tinggal di Apartemen Galeria, Diyarbakir saat Gempa Turki 6 Februari.
"Apartemen tersebut diketahui merupakan salah satu dari ratusan gedung tinggi yang mengalami keruntuhan total," bunyi keterangan yang bersumber dari KBRI Ankara. (kemlu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan