jpnn.com, JAKARTA - Pada 20 Juli 1969, umat manusia melakukan lompatan besar. Saat itu, dua astronauts Amerika Serikat (AS) Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menjejakkan kaki mereka di Bulan.
Armstrong bersama Aldrin dan Michael Collins yang mengemban misi Apollo 11 diluncurkan dengan roket Saturn V dari Kennedy Space Center, Florida, pada 16 Juli 1969 pukul 09.32 waktu setempat. Namun, pendaratan manusia di Bulan baru terjadi pada 20 Juli 1969.
BACA JUGA: Astronot Australia Kritik Keras Pesawat Antariksa Virgin Galactic
Lompatan besar dalam sejarah umat manusia itu tak terlepas dari visi Presiden AS John Fitzgerald Kennedy.
Presiden ke-35 AS yang kondang dengan inisial JFK itu menyampaikan visinya tersebut di depan Kongres pada 1961.
BACA JUGA: Ekonomi Turki Belum Pulih dari Krisis, Erdogan Malah Ngebet Kirim Astronot ke Bulan
"Saya percaya negeri ini seharusnya berkomitmen mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir, mendaratkan manusia di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi," ujar JFK dalam pidatonya untuk membujuk Kongres AS menyetujui pendanaan misi luar angkasa tersebut.
Memang JFK tak bisa melihat visinya terwujud. Pada 22 November 1963, Jack -panggilan kondangnya- meninggal dunia karena ditembak di Dallas, Texas.
BACA JUGA: Pahlawan-Legenda Amerika Tutup Usia
Namun, angan-angan JFK itu benar-benar terwujud sebelum 1970. Apollo 11 yang membawa modul Eagle berhasil mendaratkan Armstrong dan Aldrin di Bulan pada 1969.
Sebelum meluncurkan Apollo 11, Badan Antariksa AS (NASA) mengirim sejumlah misi, termasuk yang berakhir dengan kegagalan. Pada 1968, NASA meluncurkan Apollo 7 yang membawa astronaut.
Diluncurkan pada 11 Oktober 1968, Apollo 7 sukses mengorbit Bumi. Missi Apollo 7 diikuti oleh Apollo 8, Apollo 9, dan Apollo 10 yang melakukan serangkaian uji coba untuk mendaratkan modul di Bulan.
Walakhir Apollo 11 yang diawaki Amrstrong, Aldrin, dan Collins mewujudkan visi JFK tentang pendaratan manusia ke satelit Bumi itu. Setelah menempuh jarak 240 ribu mil selama 76 jam, Apollo 11 memasuki orbit Bulan pada 19 Juli 1969.
Sehari kemudian, Apollo 11 melepaskan Eagle pukul 13.46 Eastern Daylight Time (EDT). Hanya Neil dan Edwin yang mengawaki Eagle, sedangkan Collins tetap berada di orbit yang berjarak 300 kilometer dari lokasi pendaratan di Bulan.
“The Eagle has landed (Elang telah mendarat, red),” ujar Armstrong melalui radio kepada pusat kontrol di Houston, Texas.
NASA membekali Eagle dengan kamera video yang gambarnya dipancarkan ke Bumi. Pendaratan Amrstrong dan Aldrin di Bulan pun langsung disiarkan berbagai stasiun televisi.
Pukul 22.56 EDT, Armstrong menjadi manusia pertama yang menginjak Bulan. Dari mulutnya pula muncul kalimat yang terkenal.
"Ini hanya satu langkah kecil bagi seseorang, tetapi sebuah lompatan besar bagi umat manusia," katanya.
Beberapa menit kemudian, Aldrin menyusul Armstrong. Buzz -panggilan kondang Aldrin- menginjakkan kakinya di Bulan pada pukul 23.11 EDT.
Kedua astronaut itu berfoto di permukaan Bulan, menancapkan bendera AS, lalu mengumpulkan beberapa batu dan tanah untuk penelitian.
Beberapa saat kemudian, Armstrong dan Aldrin meninggalkan Bulan pada 21 Juli 1969 pukul 01.11 EDT.
Duet antariksawan itu tidak hanya menjejakkan kaki di Bulan.
Mereka juga meninggalkan sebuah plakat bertuliskan 'Here men from the planet Earth first set foot upon the Moon. July 1969 AD. We came in peace for all mankind' (Di sini manusia dari Bumi pertama kali menginjak Bulan. Juli 1969 Masehi. Kami dayang dalam dama untuk seluruh umat manusia).
Syahdan, Armstrong dan Aldrin kembali bergabung dengan Collins di orbit. Pada 22 Juli 1969, Apollo 11 mengawali perjalanan pulang.
Trio pembawa misi bersejarah itu tiba dengan selamat di Bumi pada 24 Juli 1969 pukul 12.51 siang. Modul yang membawa tiga astronaut itu mencebur di Samudra Pasifik. (Jpost/History/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi