jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan dua program pendidikan sebagai salah satu andalan dan terobosan untuk memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke dunia usaha dunia industri (DUDI).
Kedua program itu yakni SMK – Diploma Dua (D2) jalur cepat dan peningkatan program studi Diploma Tiga (D3) menjadi sarjana terapan (Diploma Empat-D4).
BACA JUGA: Pendidikan Tinggi Vokasi Bertanggung Jawab Hasilkan Lulusan Berkualitas
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, program jalur cepat SMK-D2 merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan DUDI yang melibatkan tiga pihak yaitu SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan DUDI.
PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program D2.
BACA JUGA: Mahfud MD Membuka Acara, Prof Azyumardi Tak Sungkan Melontarkan Kritik Tajam
"Prinsip dasar program ini harus berbasis kebutuhan nyata dari DUDI, yakni lulusan dengan kompetensi hard skills dan soft skills tinggi serta berkarakter yang memiliki mental siap kerja dan siap belajar sepanjang hayat," kata Wikan Sakarinto di Jakarta, Selasa (15/12).
Program ini mendorong peserta didik SMK bisa lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi melalui mekanisme praktis, disertai dengan gelar atau level ijazah lebih tinggi.
BACA JUGA: Jokowi Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Munarman FPI Kasih Emotikon Tertawa
Skemanya, siswa menempuh enam semester di SMK dan tiga semester menjadi mahasiswa di level pendidikan tinggi. "Jadi, pengalaman bekerja di industri akan lebih banyak,” ujarnya.
Pada pelaksanaan tahap awal, tercatat 20 PTV, lebih dari 80 SMK, dan 35 DUDI yang siap berkomitmen untuk menjadi pionir dalam mewujudkan program ini.
Sementara itu, program peningkatan Prodi D3 menjadi sarjana terapan (D4) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Di samping, memberikan peluang untuk bisa mengisi posisi supervisor produksi serta pelaksana lapangan andal yang dibutuhkan oleh DUDI.
Untuk hal ini, PTV bisa mengajukan peningkatan prodi dengan syarat sudah memiliki atau melibatkan rekanan DUDI pada program D4 tersebut.
"Jadi, kalau PTV ingin Prodi D3 ditingkatkan menjadi sarjana terapan, syaratnya adalah memiliki rekam jejak sudah berhasil link and super-matc dengan beberapa DUDI yang bereputasi," jelasnya.
Selain itu harus memiliki visi pengembangan prodi yang kuat dan visioner termasuk dalam hal pengembangan kerja sama luar negeri dan pengembangan kewirausahaan yang tangguh.
Kemudian, PTV juga harus memiliki peta jalan pengembangan prodi hingga 15 tahun ke depan serta strategi promosi prodi sarjana terapan ke masyarakat dan DUDI.
Namun bagi PTV yang masih menginginkan prodinya tetap pada jenjang D3, dipersilakan tidak memilih opsi upgrade atau meningkatkan menjadi sarjana terapan/D4.
Sementara itu, baik program SMK-D2 jalur cepat maupun peningkatan Prodi D3 menjadi sarjana terapan harus mengimplementasikan konsep kurikulum merdeka belajar dan kampus nerdeka.
Kurikulum ini juga harus disusun bersama pihak industri dan calon pengguna lulusan, dengan penerapan minimal magang di DUDI selama minimal satu semester dan skema pembelajaran berbasis praktik kerja (project based learning).
“Praktik kerja bisa berasal dari industri maupun masyarakat. Hasil pembelajarannya harus bermanfaat nyata bagi industri dan masyarakat,” pungkas Wikan.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad