20 Staf Kemenkeu Belajar Pengelolaan Aset Publik di Belanda

Rabu, 01 April 2015 – 17:34 WIB
Pemberangkatan peserta pelatihan dilakukan di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, pada hari Rabu (1/4). Turut dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Hadiyanto (kiri) dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker. Foto Nuffic Neso Indonesia for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - 20 staf Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belajar di Belanda. Mereka mendapatkan beasiswa StuNed untuk mengikuti tailor-made training tentang Best Practices of Netherlands Strategic State Asset Management.

Pemberangkatan peserta pelatihan dilakukan di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, pada hari Rabu (1/4). Turut dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Hadiyanto dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker.

BACA JUGA: Fokuskan Anggaran Pendidikan untuk Wajib Belajar 12 Tahun

Mervin mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan staf Kementerian Keuangan, terutama DJKN sebagai State Asset Manager, dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kekayaan negara untuk mendukung good governance dalam bidang terkait.

Peserta akan mempelajari praktik-praktik terbaik pengelolaan aset publik di Belanda. Durasi pelatihan selama dua minggu, mulai tanggal 13 sampai 24 April 2015.

BACA JUGA: Lima Tahun Lagi, 252 Ribu Guru Pensiun

Adapun penyelenggara utama pelatihan adalah konsorsium yang diketuai oleh Amsterdam School of Real Estate (ASRE) di Amsterdam bekerjasama dengan Knowledge Centre of Public Private Partnership, Kementerian Infrasturktur dan Lingkungan Belanda.

Hadiyanto mengatakan pengelolaan aset negara yang profesional akan berperan signifikan dalam mewujudkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang efisien dan efektif.  

BACA JUGA: K13 Dilakukan Secara Bertahap

Jumlah aset negara yang dikelola meningkat lima kali lipat, sehingga membutuhkan state asset manager yang kompeten.

DJKN telah menjalankan program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diantaranya dengan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti Nuffic Neso Indonesia. Kesempatan ini akan meningkatkan soft and hard skills pegawai DJKN.

“Belanda memiliki keunggulan di bidang keuangan, terutama pengelolaan aset, sehingga menjadi tempat ideal untuk mempelajari praktik-praktik terbaik pengelolaan aset public. Selain itu, ASRE memiliki fasilitas lengkap karena ASRE diinisiasi oleh University van Amsterdam dan organisasi industry, sehingga peserta bisa belajar dari aspek akademis dan profesi,” kata Hadiyanto. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahaya Banget nih, Bocah-bocah SD Bergelantungan di Mobil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler