BACA JUGA: Korban Tabung LPG Terus Bertambah
Menurut keterangan warga, gagalnya panen mereka dikarenakan diserang hama tikus.Salah satunya diungkapkan Sulthon, ketua mitra tani, kelompok petani setempatBACA JUGA: Pasokan Listrik ke Ambon Bakal Tambah
Untuk kelompok tani saja, ada sekitar 85 ha sawah yang mengalami gagal panen.Kejadian gagal panen tersebut tidak hanya sekali ini saja
BACA JUGA: Toko Seragam Di Cirebon Diserbu Pembeli
Dalam kurun waktu dua tahun tersebut, kata dia, pihaknya sudah empat kali mengalami gagal panen, karena musim tanam ditempatnya adalah setahun dua kaliKegagalan panen tersebut membuat pihaknya merugi.Berdasarkan kakulasi pihaknya, biasanya satu hektar sawah bias menghasilkan sekitar 5-6 ton gabah"Namun sekarang, sama sekali tidak bias dipanen," ujarnya memelasKegagalan panen tersebut dikarenakan diserang hama tikus yang cukup banyakOleh karena itu, padi tersebut tidak bisa tumbuh sempurna, sehingga tidak berisi atau gabug.
Oleh karena itu, untuk mengurangi kerugian tersebut, pihaknya memanen dini padi-padi gabug tersebut"Daripada tidak berharga mending dijual begini (dipanen muda, red),"ujarnyaJadi, panenan daun padi tersebut dibuat untuk pakan ternakMenurut mereka, tiap satu ikat dihargai Rp 5 ribu oleh pemilik ternak"Lumayan satu hektare bisa mendapatkan 100 ikat," jelasnya.
Pengamatan RJ, hektaran sawah tersebut memang tampak bagus menghijauNamun, ketika didekati dan diambil biji padinya sama sekali tidak berisiOleh karena itu, padi tersebut rusak dan mau tidak mau, masyarakat gagal memanen padi tersebut.
Pihaknya sebenarnya sudah mencoba untuk memberantas tikus tersebut, namun tidak pernah berhasilBerbagai cara sudah dilakukan tapi tidak berhasilMulai dari memasang perangkap hingga menggunakan obat"Munculnya tikus biasanya di sore hari," jelasnyaOleh karena itu, tiap siang tikus-tikus tersebut tidak mau munculPadahal, jika malam hari menyulitkan pihaknya untuk memburu tikus-tikus tersebut(ram/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencarian Trie Masih Nihil
Redaktur : Tim Redaksi