MATARAM-Sebelum perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Kota Mataram selalu menggelar pawai ogoh-ogoh. Tahun ini, jumlah ogoh-ogoh yang akan mengikuti pawai diperkirakan lebih banyak dari sebelumnya. ‘’Sekitar 200 lebih ogoh-ogoh diperkirakan akan ikut pawai,’’ kata Ketua Dewan Ogoh-Ogoh Mataram (DOM), I Nyoman Artha Kusuma pada Lombok Post (Grup JPNN), Minggu (3/3).
Perkiraan itu didasarkan pada jumlah koordinator yang mendaftar. Keseluruhan koordinator dari Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah mencapai 90 koordinator lebih. Pada 2011 lalu, dari 45 koordinator, ogoh-ogoh yang mengikuti pawai mencapai 150 buah. ‘’Kita akan persiapkan sebaik mungkin, mengingat jumlah ogoh-ogoh semakin banyak,’’ sambungnya.
Pawai ogoh-ogoh bakal dihelat Senin (11/3) pekan depan. Panggung kehormatan berada di depan Kantor Lurah Cakra Barat. Rencananya pawai akan dibuka Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh yang juga Ketua Dewan Pembina DOM. ‘’Panggung kehormatan tidak ada perubahan. Sama seperti tahun lalu,’’ imbuhnya.
Saat ini semua banjar tengah sibuk membuat ogoh-ogoh. Satu buah ogoh-ogoh, satu banjar bisa mengeluarkan hingga jutaan rupiah. Salah satunya Banjar Pamotan Mayura, tengah sibuk membuat ogoh-ogoh Agni Murthi.
Wayan Sugiyana mengatakan, Agni Murthi merupakan perwujudan Batara Brahma yang tengah marah. Ketika marah, berubah menjadi kala geni. Tidak heran bila ogoh-ogoh yang dibuat didominasi warna merah. ‘’Ini baru separo jalan sudah menghabiskan Rp 3 Juta,’’ ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Once ini menambahkan, ogoh-ogoh yang merupakan perpaduan rangka dari bambu di bungkus koran tersebut memang menghabiskan biaya jutaan. Ditambah untuk kebutuhan saat pawai, satu ogoh-ohoh menghabiskan lebih dari Rp 5 juta. ‘’Beda-beda tiap banjar. Ada satu banjar yang membuat lebih dari satu ogoh-ogoh, biayanya tentu lebih besar,’’ tambahnya.(feb)
Perkiraan itu didasarkan pada jumlah koordinator yang mendaftar. Keseluruhan koordinator dari Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah mencapai 90 koordinator lebih. Pada 2011 lalu, dari 45 koordinator, ogoh-ogoh yang mengikuti pawai mencapai 150 buah. ‘’Kita akan persiapkan sebaik mungkin, mengingat jumlah ogoh-ogoh semakin banyak,’’ sambungnya.
Pawai ogoh-ogoh bakal dihelat Senin (11/3) pekan depan. Panggung kehormatan berada di depan Kantor Lurah Cakra Barat. Rencananya pawai akan dibuka Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh yang juga Ketua Dewan Pembina DOM. ‘’Panggung kehormatan tidak ada perubahan. Sama seperti tahun lalu,’’ imbuhnya.
Saat ini semua banjar tengah sibuk membuat ogoh-ogoh. Satu buah ogoh-ogoh, satu banjar bisa mengeluarkan hingga jutaan rupiah. Salah satunya Banjar Pamotan Mayura, tengah sibuk membuat ogoh-ogoh Agni Murthi.
Wayan Sugiyana mengatakan, Agni Murthi merupakan perwujudan Batara Brahma yang tengah marah. Ketika marah, berubah menjadi kala geni. Tidak heran bila ogoh-ogoh yang dibuat didominasi warna merah. ‘’Ini baru separo jalan sudah menghabiskan Rp 3 Juta,’’ ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Once ini menambahkan, ogoh-ogoh yang merupakan perpaduan rangka dari bambu di bungkus koran tersebut memang menghabiskan biaya jutaan. Ditambah untuk kebutuhan saat pawai, satu ogoh-ohoh menghabiskan lebih dari Rp 5 juta. ‘’Beda-beda tiap banjar. Ada satu banjar yang membuat lebih dari satu ogoh-ogoh, biayanya tentu lebih besar,’’ tambahnya.(feb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembak Warga, Kapolda Sultra Lindungi Anak Buah
Redaktur : Tim Redaksi