200 Orang Hadiri Undangan Diklat CPNS, Ternyata...

Minggu, 15 Januari 2017 – 06:42 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: Fitriani/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Sekitar 200 orang menjadi korban penipuan menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Bandung, Jawa Barat.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menduga kasus ini dipicu beredarnya informasi palsu (hoax) tentang rekrutmen CPNS baru.

BACA JUGA: Rekrutmen CPNS, Siapkan Usulan Lebih 500 Formasi

Kasus penipuan CPNS baru itu terkuak setelah seluruh korban mendatangi kantor Pemprov Jawa Barat di Bandung Kamis lalu (12/1).

Saat itu mereka menuju ’’Gedung Sate’’ karena mendapat undangan program pendidikan dan pelatihan (diklat).

BACA JUGA: Kapan Rekrutmen CPNS Lagi? Ini Penjelasan Kemenpan-RB

Ternyata undangan itu palsu lantas mereka baru sadar jika menjadi korban penipuan. Sejumlah korban mengaku sudah menyetor uang Rp 100 juta untuk bisa jadi abdi negara.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengaku prihatin atas kejadian itu. Dia menuturkan tidak lanjut kasus ini adalah domain dari kepolisian.

BACA JUGA: Anggaran Rekrutmen CPNS Sudah Disiapkan

Herman berharap polisi menjatuhkan sanksi berat kepada oknum penipu, supaya menimbulkan efek jera.

Herman menjelaskan Kementerian PAN-RB selalu menyampaikan bahwa sampai saat ini pemerintah belum berencana membuka rekrutmen CPNS baru.

Dia menduga para korban itu termakan oleh informasi hoax. Dimana dalam informasi palsu itu, dijelaskan seolah-olah bakal ada rekrutmen CPNS baru.

Menurut pengalamannya rayuan para penipu lowongan CPNS begitu kuat. Dia mencontohkan tahun lalu sempat dihadapkan dengan seorang guru honorer di Sumedang yang menjadi korban penipuan lowongan CPNS baru.

’’Anehnya orang itu lebih percaya informasi dari penipu, ketimbang penjelasan saya selaku kepala biro di Kementerian PAN-RB,’’ tuturnya.

Usut punya usut ternyata dalam modus operandinya penipu CPNS itu mengajak korban untuk berkunjung ke kantor BKN di Jakarta.

’’Entah itu ngobrol di kantin atau di pakiran, intinya untuk meyakinkan saja,’’ jelasnya. Kadang ada juga yang bermodal foto pernah bertemu dengan pejabat BKN, Kementerian PAN-RB atau instansi lainnya.

Mantan kepala dinas pendidikan Kabupaten Sumedang itu mengatakan sebaiknya masyarakat segera tanggap jika mendapatkan informasi lowongan CPNS bari.

Dia menjelaskan kantor Kementerian PAN-RB maupun sambungan telepon resmi siap melayani informasi.

Masyarakat yang melihat ada orang mengiming-imingi lolos CPNS baru, diharapkan juga segera melaporkannya ke polisi. (wan)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler