jpnn.com, WASHINGTON - Seorang pejabat Amerika Serikat pada Jumat (22/1), menyebutkan, sekitar 150 hingga 200 pasukan Garda Nasional yang dikerahkan ke Washington DC untuk pengamanan pelantikan Presiden Joe Biden, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Diketahui, Pemerintah AS memberlakukan langkah-langkah keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota itu setelah serangan mengerikan 6 Januari di Capitol oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump, termasuk pagar yang diatapi kawat silet dan pos pemeriksaan yang dijaga oleh Garda Nasional.
BACA JUGA: Bela Warga Muslim, Joe Biden Perintah Penghentian Program Proyek Besar Trump
Pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan jumlah pasukan Garda Nasional yang dites dan dinyatakan positif dapat meningkat.
Namun, lanjutnya, jumlahnya masih sebagian kecil dari lebih dari 25.000 tentara yang dikerahkan di kota itu selama beberapa hari terakhir.
BACA JUGA: Joe Biden Pertahankan Mantan Anak Buah Donald Trump di Kursi Direktur FBI
Amerika Serikat melaporkan lebih dari 4.000 kematian setiap hari akibat COVID-19 untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis, menurut analisis Reuters terhadap data kesehatan masyarakat, menjadikan jumlah kumulatif nyawa AS yang hilang menjadi hampir 410.000.
Garda Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan membahas kasus virus korona, tetapi personel mengikuti pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, termasuk pemeriksaan suhu ketika mereka meninggalkan negara bagian asal dan tiba di kota itu, bersama dengan kuesioner pemeriksaan.
BACA JUGA: Ada Kapal Asing di Laut Natuna, Kolonel Binsar Mengeluarkan Perintah, KRI Bermanuver, Tegang
Militer mengatakan pengaturan sedang dibuat untuk ribuan pasukan untuk pulang, dan sekitar 15.000 diperkirakan akan meninggalkan Washington dalam lima sampai 10 hari ke depan.
Sekitar 7.000 personel Garda Nasional diperkirakan akan tinggal setidaknya hingga akhir bulan, kata para pejabat.
Sekitar 5.000 tentara diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan Maret, tetapi jumlah dan jangka waktu itu bisa berubah. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo