jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta direktur Biro Investigasi Federal (FBI), Christopher Wray, untuk tetap menjabat karena ia yakin Wray telah menunjukkan kinerja yang baik, kata Gedung Putih, Kamis (21/1).
Presiden Amerika Serikat memilih mempertahankan Direktur FBI Christoper Wray, meski dia adalah orang pilihan Donald Trump. Biden menilai Wray telah menunjukkan kinerja yang cemerlang selama memimpin lembaga penegak hukum federal tersebut.
BACA JUGA: Joe Biden Presiden, Amerika Bakal Bagi-Bagi Vaksin COVID-19 kepada Negara Miskin
Wray memang patut berterima kasih kepada Donald Trump yang telah memilih dirinya untuk jabatan orang nomor satu di FBI. Meski begitu, independensi Wray sebagai penegak hukum tidak terpengaruh.
Dia tidak segan, bahkan kerap kali, berseberagan dengan Trump. Perbedaan sikap itu terlihat jelas sekali saat Trump melontarkan tudingan tanpa dasar mengenai kecurangan di pemilihan presiden.
BACA JUGA: Pemerintahan Joe Biden Bela Anak Buah Donald Trump yang Dihajar China
Merasa tidak ada bukti yang cukup untuk memulai penyelidikan, Wray akhirnya mengabaikan klaim Trump, membuat sang presiden ketika itu marah besar.
Untuk diketahui, jabatan direktur FBI berlaku sampai 10 tahun dan ia baru menjabat kurang lebih empat tahun.
BACA JUGA: Kepemimpinan Joe Biden-Kamala Harris Cerminkan Wajah Baru Amerika Serikat
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki lewat akun resmi di media sosial Twitter membenarkan Biden "berniat mempertahankan Direktur FBI Wray dan ia yakin Wray menjalankan tugasnya dengan baik".
Keputusan Biden mempertahankan Wray disambut baik oleh Adam Schiff, politisi Partai Demokrat yang menjabat sebagai ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS. Ia kerap mengkritik kebijakan Trump terkait isu intelijen.
"Christopher Wray mengisi posisi sebagai direktur FBI ketika adanya gangguan hebat di biro dan negara ini, ia telah menjalankan tugasnya dengan profesional dan penuh integritas. Saya senang mengetahui Presiden Biden berniat mempertahankan Direktur Wray," kata Schiff.
Ia menyampaikan Komite Intelijen siap bekerja sama dengan Wray, utamanya untuk menganalisis kegagalan intelijen dan antisipasi keamanan sehingga ada kerusuhan di Gedung Kongres, Capitol, pada 6 Januari 2021. Schiff berharap FBI akan meningkatkan perhatian dan menambah sumber daya untuk mengantisipasi ancaman terorisme dalam negeri.
Wray sempat menyampaikan testimoni ke seorang anggota Komite DPR AS September tahun lalu bahwa FBI tengah mendalami beberapa kasus ekstremis dalam negeri. Sebagian besar kasus yang didalami FBI itu terkait dengan kelompok Gerakan Kulit Putih (White Supremacy) di AS.
Sementara itu, terkait isu China, Wray mengatakan FBI membuka investigasi kontra intelijen baru untuk menghalau upaya intelijen Beijing tiap 10 jam.
CNBC jadi media pertama yang memberitakan niat Biden mempertahankan Wray sebagai direktur FBI. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil