2010, Industri Hanya Tambah 386 Ribu Naker

Selasa, 04 Januari 2011 – 01:10 WIB

JAKARTA — Pemerintah menjanjikan pada tahun ini akan lebih serius memperhatikan perkembangan industri manufakturSebab, terbukti di tahun 2010 dari sektor industri pula bisa terserap jutaan tenaga kerja

BACA JUGA: Jumlah Wisman 2010 Bisa Tembus 7 Juta

Dampaknya, angka pengangguran pun bisa berkurang.

Untuk itu, berbagai kebijakan untuk melindungi perkembangan industri manufaktur pun telah disiapkan pemerintah
Menteri perindustrian MS Hidayat pada wartawan di kantor kementrian perekonomian, Jakarta, Senin (3/1) mengungkapkan, sepanjang tahun 2010 industri manufaktur mampu menyerap 14,4 juta orang tenaga kerja, atau terjadi penambahan sekitar 386.640 orang dibandingkan tahun 2009.

Dirincikannya, sepanjang 2010 jutaan tenaga kerja yang masuk pada sektor industri makanan, minuman dan tembakau yang bertambah sebanyak 171.185

BACA JUGA: Genjot Penghematan, Defisit Bisa Ditekan

Untuk industri tekstil, barang kulit dan alas kaki, bertambah sebanyak 48.910 orang
Sedangkan industri barang kayu dan hasil hutan lainnya bertambah sebanyak 20.734 orang dan industri kertas serta barang percetakan bertambah 23.923 orang.

Pada industri pupuk, kimia dan barang dari karet, jumlah tenaga kerja bertambah 64.327 orang

BACA JUGA: Kejar Target Pertumbuhan, Revisi Aturan

Pada industri semen dan bahan galian non logam bertambah 15.417 orangPada industri logam dasar, besi dan baja bertambah 7.443 orangPada industri alat angkut, mesin dan peralatan bertambah 174,906 orang dan pada industri barang lainnya bertambah 4.253 orang.

"Tahun 2011 kita proyeksikan secara kumulatif akan ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 14,9 juta orangHal ini seiring dengan proyeksi ekspor industri manufaktur yang akan mencapai USD92,96 miliar,’’ kata MS Hidayat.

Sementara Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, industri manufaktur memang mendapat perhatian serius pemerintahDiperkirakan pada tahun 2011, kebutuhan investasi industri pengolahan non migas ini akan mencapai Rp124,6 triliun.

‘’Pemerintah siap mengkaji berbagai kebijakan untuk memperhatikan industri manufaktur kitaKarena industri ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan pasar ekspor di tahun-tahun mendatang semakin cerahKita sedang mengkaji pemberian insentif-insentif bagi sektor industri tertentu dengan kualisifikasi khusus,’’ kata Hatta.

Selain melindungi industri manufaktur, untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat, pemerintah juga akan meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)Tahun 2010, dari target Rp13,1 triliun ternyata penyaluran KUR meningkat hingga Rp16,4 triliun.

"Kita akan tingkatkan KUR menjadi Rp18 triliunIni untuk mendorong sektor industri makro karena terbukti dari KUR ini bisa melahirkan pengusaha-pengusaha baru dan bisa menyerap 3-4 orang tenaga kerjaKita prediksi ada sekitar 14 juta lapangan kerja terganting dengan KUR saat ini,’’ kata Hatta.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembatasan BBM Subsidi Bakal Picu Inflasi Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler