JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku melewati 2011 dengan cukup baik. Garuda tumbuh meyakinkan. "Dari hampir semua indikator kami tumbuh baik," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar ketika memaparkan kinerja 2011 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (21/3).
Garuda menutup 2011 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 27,2 triliun, meningkat 39,1 persen dibanding periode tahun 2010 yang sebesar Rp 19,5 triliun. Garuda Indonesia juga berhasil meraih laba operasional sebesar Rp 1,01 triliun, meningkat dari rugi sebesar Rp 67,2 miliar.
Garuda meraih net profit sebesar Rp 808,7 miliar dan laba komprehensif sebesar Rp 858,8 miliar. Ini mengalami peningkatan sebesar 285,4 persen dari 2010. Peningkatan pendapatan dan laba komprehensif tersebut berhasil dicapai melalui ekspansi operasional perusahaan dengan program quantum leap dan program efesiensi perusahaan, serta melalui peningkatan utilisasi pesawat.
Selama 2011, lanjut Emirsyah, Garuda Indonesia berhasil mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang. Jumlah ini terdiri atas 13,9 juta penumpang domestik dan 3,2 juta penumpang internasional. Atau mengalami peningkatan 36,2 persen dibanding 2010 yang sebesar 12,5 juta penumpang. Garuda juga berhasil mengangkut sebanyak 229 ribu ton kargo, meningkat 10,8 persen dari 2010 yang hanya 207 ribu ton kargo.
Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia pada 2011 mengalami peningkatan 26,6 persen menjadi 130.043 penerbangan. Terdiri atas 108.381 penerbangan domestik dan 21.662 penerbangan internasional. Dibanding 2010 yang sebanyak 102.724 penerbangan.
Tingkat isian penumpang meningkat sebesar 4,3 persen menjadi 75,2 persen pada 2011, dari 71,7 persen pada 2010 lalu. Utilisasi pesawat mengalami peningkatan dari 9:23 jam pada 2010 menjadi 10:40 jam pada 2011. Tingkat ketepatan penerbangan juga meningkat 6,9 persen menjadi 85,68 persen. Dibanding 2010 lalu sebesar 80,16 persen.
Periode 2011, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan market share-nya di pasar domestik menjadi 28,6 persen. Meningkat dibanding periode 2010 lalu sebesar 24,5 persen. Pasar penumpang pesawat udara domestik pada 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 16,2 persen. Namun pasar penumpang Garuda meningkat signifikan sebesar 37,9 persen, lebih tinggi dari peningkatan maskapai lainnya yang rata-rata sebesar 9,4 persen.
Sementara penumpang internasional tumbuh sebesar 12,4 persen, di mana pasar Garuda berhasil tumbuh sebesar 29,2 persen. Atau berada di atas pertumbuhan maskapai lainnya yang sebesar 8,2 persen.
Ermirsyah menambahkan, sebagai kelanjutan dari program pengembangan armada, pada 15 Februari 2012 lalu Garuda telah melaksanakan penandatanganan pengadaan 18 pesawat jenis CRJ 1000 NextGen dengan Bombardier Aerospace, perusahaan pembuat pesawat asal Kanada. Dari 18 pesawat Bombardier seri CRJ 1000 NextGen tersebut, 5 di antaranya akan diterima Garuda Indonesia mulai Oktober hingga Desember 2012.
Dengan kedatangan pesawat-pesawat baru tersebut, pada tahun ini jumlah armada Garuda Indonesia akan mencapai sebanyak 105 pesawat, dengan rata-rata usia 5,8 tahun. Melalui program quantum leap, Garuda akan mengoperasikan sebanyak 154 pesawat pada tahun 2015. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Pasar Telekomunikasi Kian Besar
Redaktur : Tim Redaksi