Menurut dia, kasus terbanyak adalah penyelundupan BBM. "Naiknya sampai 2.400 persen dibanding pada tahun 2011 lalu," ujar Tugas.
Bila pada 2011 hanya tercatat 9 kasus BBM ilegal yang ditangani Polda Kalbar, kata Tugas, pada tahun 2012 ini angkanya naik menjadi 132 kasus. "Peningkatan yang tinggi juga terlihat pada kasus gula ilegal dari Malaysia. Pada tahun 2011 ada 40 kasus, tahun ini naik menjadi 139 kasus atau naik 247 persen," kata Tugas lagi.
Celakanya, dalam hal penyelundupan makanan ini, tak jarang berupa makanan yang masa kadaluwarsanya hampir habis. Atau, habis sama sekali. Sebagaimana kerap ditemukan para petugas Dinas Kesehatan dan BPOM di lapangan.
Melihat maraknya kasus penyelundupan selama ini Tugas dan jajarannya berjanji tak akan tinggal diam. "Kita komitmen untuk memberantas itu semua. Jangan sampai yang mendapat izin resmi, malah kalah bersaing dengan yang memasukkan produk ilegal," ucapnya.
Salah satu usaha untuk mencegah atau menekan tingginya penyelundupan barang dari negeri jiran ini pihaknya akan memperketat pengawasan di perbatasan. "Akan kita ketatkan terus pengawasan di perbatasn RI-Malaysia. Hal ini guna mencegah peredaran masuknya barang-barang ilegal dari Malaysia," kata Tugas.
Sementara itu, di tengah maraknya aksi penyelundupan dari Malaysia tadi, aksi pembalakan liar hutan di Kalimantan Barat yang ditangani pihaknya, Tugas menemukan penurunan. Bila pada 2011 lalu angkanya mencapai 85 kasus, tahun ini hanya 80 kasus yang berhasil ditangani Polda Kalbar."Yang naik malah penambangan liar. Dari 31 menjadi 42 kasus," kata Tugas. (her)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Miliki IMB, McDonalds Disegel Satpol PP
Redaktur : Tim Redaksi