JAKARTA -- Partai Demokrat mengingatkan partai-partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) pendukung pemerintah, agar tidak menjalankan politik dua kaki. Artinya, satu kaki di koalisi dan satu kaki lagi terus saja menjelek-jelekkan pemerintahan.
"Fraksi Partai Demokrat (F-PD) tidak ingin fraksi koalisi terus menjalankan politik dua kaki. Berpolitik adalah pilihan. Dan jika sudah menentukan pilihan, maka harus dijalankan secara konsisten," kata Ketua F-PD di DPR, Muhammad Jafar Hafsah, Minggu (1/1) di Jakarta.
Dingatkannya kepada parpol anggota koalisi, bahwa masyarakat Indonesia yang cerdas paham akan manuver-manuver politik dua kaki. Ia menjelaskan, partai yang memainkan politik dua kaki, justru akan mendapatkan penilaian buruk dari masyarakat. Karenanya, dia mengharapkan tahun 2012, ini partner koalisi bisa lebih konsisten menjalankan koalisi.
"Kita dalam hidup harus konsekuen dan konsisten dengan Jafar mengingatkan justru 2012 harus digunakan untuk meningkatkan kerja yang implementatif serta riil yang langsung bersentuhan dengan rakyat. "2012 ini jangan macem-macam dulu. Kita kawal pemerintahan ini dengan baik," katanya.
Jafar berharap khusus kepada PD agar pada 2012 memberikan sinergi yang besar terhadap kesejahteraan rakyat. "Saya mengharapkan Partai Demokrat semakin berjaya dan kerja keras, semakin dekat dengan rakyat, serta semakin dapat memenuhi aspirasi rakyat," imbuh Jafar.
Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie, mengakui kasus suap Wisma Atlet dengan tersangka bekas Bendahara Umum PD M. Nazaruddin, sedikit banyak akan berimbas pada partainya pada 2012. Begitu juga dengan politisasi kasus skandal dana talangan (bailout) Bank Century.
"Eskalasi politik 2012, Demokrat berada pada posisi sulit karena kasus Nazaruddin dan Century yang akan terus menerus dipolitisasi. Semua ini sedikit banyak akan berdampak pada PD," katanya. Marzuki mengimbau kader PD untuk meningkatkan disiplin serta kerja.
"Komunikasi dengan rakyat harus semakin baik termasuk memerjuangkan masyarakat," kata Ketua DPR, itu. Ditanya adanya tudingan beberapa pihak bahwa PD merekayasa kasus-kasus seperti hasil Audit Forensik Bank Century oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Marzuki menjawab, sudah menjadi tugas aparat berwenang untuk mengungkapnya. "Jika memang benar ada yang merekayasa, maka tugas aparat yang harus mengungkapkannya," kata dia.
Dijelaskan dia lagi, bahwa sampai kapan pun kebenaran akan terus muncul. "Kebenaran, siapapun tidak akan bisa menutupinya," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Klaim Khofifah Masuk Beringin
Redaktur : Tim Redaksi