2013, Hubungan SBY-Anas Kian Panas

Minggu, 30 Desember 2012 – 16:29 WIB
JAKARTA--Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, menilai hubungan tidak sehat antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, serupa dengan hubungan antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa terdahulu.

Dalam hal ini, kata dia, kedua pihak memiliki kubu yang sama kuat, sehingga perseteruan di internal sulit untuk dihentikan. Ini, tutur Adhie, adalah karma yang diperoleh SBY dari perbuatannya

"Dulu saat ada perpecahan antara pihak Gus Dur dan Muhaimin, Susilo Bambang Yudhoyono juga mendukung Muhaimin. Seratus persen saya percaya ini kualat Presiden SBY pada Gus Dur. Dia juga mengalami hal yang sama dengan Anas. Makanya segera minta maaf ke Gus Dur," kata Adhie dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Minggu (30/12).

Adhie menyarankan Presiden SBY mendatangi makam Gus Dur dan meminta maaf atas perbuatannya dulu. Ucapan Adhie ini, mengundang tawa dari sejumlah tamu dalam diskusi tersebut. Namun, Adhie menegaskan, itu penting untuk dilakukan SBY. 

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa SBY tidak akan mudah menggulingkan Anas. Menurutnya Anas memiliki banyak dukungan dari kader-kader di daerah. Tahun 2013, Adhie memperkirakan, konflik internal Partai Demokrat tidak akan selesai, termasuk hubungan pelik antara SBY dan Anas.

"Kita masih akan disuguhkan dengan konflik internal partai ini. Apalagi, setelah ada kasus Hambalang yang sedang ditangani KPK," pungkasnya.

Seperti diketahui, isu hubungan tidak harmonis antara SBY dan Anas sudah terjadi sejak Anas dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Dalam menyelesaikan sejumlah masalah di partai ini, dua elit itu jarang berkomunikasi. Keduanya juga jarang terlihat bersama dalam acara Partai Demokrat.

Sebagai Ketum, Anas bahkan pernah tidak diundang dalam pertemuan DPD se-Indonesia dan pendiri Demokrat pada Juni 2012 lalu. Hal ini dianggap sebagai cara SBY untuk perlahan mendepak Anas dari Demokrat. Namun, hingga saat ini, hal itu tidak terwujud. Anas memiliki lebih banyak pendukung di wilayah.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Siap Tindak Produsen Kosmetik Berbahaya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler