Ini yang membuat PT Jamsostek Kantor Wilayah VI , membawahi Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, menargetkan pertumbuhan peserta sampai 30 persen pada tahun depan dibanding 2012. "Target itu baik untuk kepesertaan maupun dana kelolaan. Ini seiring tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di Jatim, serta masih minimnya kepesertaan tenaga kerja pada program Jamsostek," ujar Elias Manuhutu, Kepala Kanwil VI PT Jamsostek.
Kanwil VI sendiri menargetkan penambahan peserta baru berupa 3.320 perusahaan dengan 297.895 tenaga kerja pada tahun ini. Elias menambahkan, keluarnya Permenakertrans 20/2012 juga akan menjadi salah satu pendorong tumbuhnya kepesertaan Jamsostek secara nasional. Dalam aturan tersebut disebutkan, jika pengusaha lalai untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya pada program Jamsostek, maka pekerja bersangkutan bisa mendaftarkan sendiri pada program Jamsostek. "Ini tentunya menjadi angin positif baik bagi tenaga kerja. Mereka," cetusnya .
Kanwil VI sendiri mencatat sampai oktober 2012 jumlah perusahaan aktif yang terdaftar di Jamsostek mencapai 26.659 perusahaan. Tenaga kerja aktif mencapai 1.395.019 orang. Dari jumlah tersebut, pekerja di Jasa konstruksi mencapai 32.437 orang, pekerja di luar hubungan kerja (LHK) mencapai 7.985 orang dan peserta perorangan tercatat 7.897 orang.
Pada periode yang sama, pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) tercatat mencapai Rp 62,196 miliar dengan 15.274 kasus kecelakaan kerja. Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 727,9 miliar untuk 98.739 pekerja. Pembayaran Jaminan Kematian sebesar Rp 53,7 miliar untuk 2.495 kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebanyak Rp 51,365 miliar untuk 3.219.145 kasus. (dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trafik Layanan Telkomsel Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi