2013, Seluruh SMA Bebas SPP

Senin, 26 September 2011 – 20:10 WIB

JAKARTA— Mulai 2013 mendatang, para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak lagi dipungut biaya SPP alias gratisSebagai ganti sumber pendanaannya, pemerintah telah menyiapkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMA.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan, hal tersebut disebabkan karena masalah wajib belajar sembilan tahun (Wajar 9 Tahun) di tahun 2012 diprediksikan sudah berjalan lancar

BACA JUGA: Rehabilitasi 21.500 Ruang Belajar Libatkan TNI

Sehingga, pemerintah akan mulai fokus pada Wajar 12 Tahun.

“Sekarang ini kan insya Allah urusan-urusan dasar yang berkaitan dengan pendidikan dasar SD-SMP bisa selesai lah
Yaitu yang pertama, yang terkait dengan peserta didik

BACA JUGA: Mahasiswa Asing Membeludak Belajar Kebudayaan Indonesia

Kemarin itu biaya operasional kan masih belum cukup
BOS juga  meng-cover 70-80 persen

BACA JUGA: 2014, Seluruh Madrasah Terakreditasi

Nah, 2012 kan sudah dinaikan sekitar 30-40 persen untuk SD dan SMPOleh karena itu, di tahun 2012 kita mulai fokus di jenjang yang lebih tinggi, yakni rintisan BOS untuk SMA, dan 2013 dipastikan BOS SMA sudah berjalan sepenuhnya,” terang Nuh ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (26/9) sore.

Di dalam rencana Wajar 12 Tahun itu, lanjut Nuh, setidaknya ada beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkanPertama, terkait dengan peserta didikMenurutnya, masalah peserta didik itu yang paling berat dan menjadi persoalan adalah masalah pembiayaanOleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan anggaran Rintisan Wajar 12 Tahun meskipun belum disetujui dan harus dikonsultasikan dengan DPR.

“Tahun 2012 nanti masih rintisaan dulu, karena kita masih konsentrasi dengan masalah pendidikan dasar duluBegitu nanti program pendidikan dasar selesai di tahun 2012, maka harapannya di tahun 2013, Wajar 12 Tahun rintisannya sudah bisa selesaiKita harapkan begituJadi intinya yang menonjol adalah masalah pembiayaan,” jelasnya.

Kedua, jika angka partisipasi kasar (APK) anak-anak lulusan SMP saat ini hanya 70 persen, dan 30 persen tidak melanjutkan ke SMA, maka untuk menaikkan minimal 10 persen atau sekitar  900 ribu perserta didik baru, berarti harus ada penambahan ruang kelas“Sehingga nanti di tahun 2013 yang harus dilakukan adalah penambahan kapasitas SMA maupun SMKSekaligus juga ini nanti tidak hanya menambah kapasitas saja, tetapi juga memperbaiki atau proporsi SMA dan SMK,” imbuhnya.

Mantan Menkominfo ini bercita-cita di setiap kecamatan-kecamatan harus ada SMA dan SMK Negeri baruNuh menyebutkan, di Indonesia ada sekitar 7200 kecamatan“Tapi kan bukan berarti saat ini di kecamatan-kecamatan belum ada SMA/SMKSudah ada, tapi kan di daerah-daerah tertentu belum adaIntinya targetnya nanti di tingkat kecamatan harus ada minimal SMA/SMKSekaligus juga, ruang yang kita bangun ada standarnya dan tidak hanya ruang yang kita bangun untuk belajarIni sudah desain dan pendekatan baruSehingga ke depan itu geniusSekolah itu enakKan yang nanti sekolah anak sampeyan jugaDemikian juga untuk guru dan lainnya,” paparnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbanyak Jurusan Indonesia di Universitas Luar Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler