2017, PLN Target Terangi 2.500 Desa

Senin, 14 November 2016 – 17:19 WIB
PLN. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mematok target tinggi terkait aliran listrik dalam setahun ke depan.

Perseroan pelat merah itu bertekad menyalurkan listrik ke seribu hingga dua ribu desa yang belum memiliki sambungan listrik sama sekali.

BACA JUGA: Investasi di Sektor Properti Semakin Menjanjikan

Hal ini sejalan dengan target PLN untuk mencapai rasio elektrifikasi di Indonesia hingga 97 persen pada 2019 mendatang.

"Rasio elektrifikasi belum bisa seratus persen. Karena masih ada daerah-daerah terluar, terpencil yang harus kita penuhi. Itulah 2019 kan 97 persen (target rasio elektrifikasi). Sekarang 87 persen," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

BACA JUGA: Properti Lesu, Proyeksi Penjualan Semen Meleset

Saat ini, rasio elektrifikasi di Indonesia sendiri baru menyentuh angka 87 persen. Oleh karena itu, untuk tahap pertama, kata Sofyan, PLN akan mencoba melistriki hingga 2.500 desa yang belum sama sekali ada listrik di seluruh Indonesia.

"Mudah-mudahan bisa kita kejar 1.000 kah, 2.000 kah dalam 12 bulan ke depan," ungkapnya.

BACA JUGA: Neraca Pembayaran Surplus USD 5,7 Miliar

Adapun total desa yang belum seratus persen dialiri listrik di Indonesia saat ini berjumlah 12.500.

Sekitar 10.000 dia ntaranya telah dialiri listrik, namun belum 24 jam.

Ditargetkan, hingga 2019 mendatang, 12.500 desa ini bisa mendapatkan pasokan listrik seharian penuh.

Adapun desa yang belum dialiri listrik ini kebanyak berada di daerah timur, mulai dari NTT, Ambon, Papua, hingga pulau-pulau terluar.

"Nanti setelah yang 2.500 selesai, baru kita tingkatkan yang belum 24 jam jadi 24 jam," tutur dia.

Selain itu, Sofyan juga menjelaskan masih ada byar pet listrik di Pulau Jawa.

"Jadi itu bukan pemadaman, tapi gangguan. Itu memang pasti terjadi. Pohon tumbang, banjir. Di Bandung, dua gardu induk banjir, harus berhenti. Kalau masyarakat minta tetap dijalankan, nggak bisa karena gardu induk nya terendam. Jadi kami harus matikan," paparnya.

Dia menegaskan, gardu listrik yang tergenang harus dimatikan.

"Kalau banjir tetap dihidupkan, yang mati bukan listriknya, orangnya yang mati. Jadi kita menjaga keselamatan masyarakat," pungkasnya. (lum/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Pertalite Melesat, Dexlite Sepi Peminat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler