jpnn.com, SUMATERA UTARA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi targetkan soft launching pengoperasian jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Sumatera Utara pada 2018.
Hal itu dilakukan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai transhipment port.
BACA JUGA: Bandara Lombok Praya Ditutup
Selain untuk mendukung kecepatan arus logistik, dengan adanya jalur kereta ini Budi berharap bisa memindahkan angkutan logistik dari jalan raya ke kereta api, sehigga kepadatan lalu lintas di jalan raya dapat ditekan.
“KEK Kuala Tanjung akan besar, kalau mengandalkan darat dengan truk itu nanti yang terjadi seperti di Jakarta, padat dan macet, dengan kereta api kemacetan bisa turun sekitar 40 persen,” kata Budi usai meninjau progres proyek KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Jumat (24/11).
BACA JUGA: Kemenhub Dorong Penggunaan Angkutan Penyeberangan
Selain logistik kereta api ini nantinya juga diperuntukkan mengangkut penumpang. Meski begitu diakui Budi masih terdapat persoalan terkait lahan pengerjaan jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung.
Namun, pihaknya memastikan persoalan lahan bisa diselesaikan.
BACA JUGA: Kembangkan Terminal Tirtonadi, Kemenhub Gandeng Swasta
“Kereta cuma ada krusial, satu punya tanahnya PT Inalum dan Samudera Indonesia, kalau PT Inalum kan tadi direksinya sudah datang, karena kepentingannya sama mereka pasti mau, mustinya tanah selesai. Kalau kontruksi bisa diselesaikan, yang lain-lain konsinyasi,” katanya.
Jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung nantinya memiliki panjang lintasan total 21,5 kilometer termasuk emplasemen 25,5 kilometer.
Nantinya akan terdapat tiga stasiun yang melayani lintasan ini di antaranya Stasiun Tanjung Gading, Stasiun Kuala Tanjung, dan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung. Saat ini sudah tersedia lahan sekitar 95 persen dengan progres fisik saat ini 30 persen.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Badan Litbang Perhubungan Harus Mampu Jadi Driver
Redaktur & Reporter : Yessy