2019 Ada Politeknik Perkelapaan dan Nilam

Senin, 10 September 2018 – 20:34 WIB
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe diapit Bupati Minsel Tetty Paruntu dan Bupati Aceh Jaya Tengku Irfan. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jumain Appe mendukung rencana Pemkab Minahasa Selatan (Minsel) dan Aceh Jaya mendirikan Politeknik berbasis komunitas. Kemenristekdikti bahkan akan mempercepat usulan dari kedua kabupaten tersebut.

"Insyaallah 2019 pendirian Poltek Perkelapaan di Minsel dan Poltek Nilam dilaksanakan. Apalagi kalau kedua kabupaten ini sudah siap dari sisi anggaran maupun lahan," ujar Jumain usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Klaster Inovasi Nilam Aceh dan Kelapa Minsel di Jakarta, Senin (10/9).

BACA JUGA: Kemenristekdikti Kucurkan Rp 10 M ke Petani Kopra dan Nilam

Dia menyebutkan untuk membuka Poltek komunitas cukup menyiapkan anggaran sekira Rp 100 miliar dengan jumlah mahasiswa 300 sampai 500 orang. Dana ini lebih kecil dibanding membangun perguruan tinggi (Poltek) yang besar (non komunitas) yang mencapai Rp 350 miliar.

"Bupati Minsel dan Aceh Jaya sudah siap sih. Mereka sudah mengusulkan sejak 2018 dan sementara diproses usulannya," ucapnya.

BACA JUGA: Genjot Pertumbuhan Paten, Kemenristekdikti Janjikan Reward

Bupati Minsel Tetty Paruntu mengungkapkan, pihaknya sudah menyediakan lahan 15 hektare untuk membangun Poltek Perkelapaan. Sedangkan mahasiswanya diambil dari lulusan SMA/SMK di Minsel dan sekitarnya.

Untuk menarik minat masyarakat, Pemkab Minsel akan memberikan beasiswa bagi mahasiswanya. "Setiap tahun kami mengalokasikan dana beasiswa Rp 2,5 miliar untuk putra-putri Minsel. Bila ada Poltek Perkelapaan, anggaran ini akan ditambah," ucapnya.

BACA JUGA: Unhas Target 5 Besar Peringkat Perguruan Tinggi Terbaik

Pada kesempatan sama, Bupati Aceh Jaya Tengku Irfan mengungkapkan, pihaknya juga siap membangun Poltek Nilam. Ini dalam upaya mendongkrak nilam sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).

"Bila SDM-nya menguasai teknologi, bukan tidak mungkin nilam akan menjadi sumber utama PAD. Untuk memperkuat SDM itu butuh perguruan tinggi yang bisa memberikan pengetahuan, teknologi, inovasi, dan bisnis," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Potret Kualitas Fakultas Kedokteran di Indonesia


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler