PURWOKERTO - Sebanyak 202 calon jamaah haji (calhaj) yang telah melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini, dipastikan batal berangkat. Ini menyusul pemangkasan kuota jamaah haji sebesar 20 persen dari Pemerintah Arab Saudi.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, H Amirudin SHI menyebut, ada 1.130 calhaj yang sudah melakukan pelunasan hingga masa pelunasan BPIH berakhir.
Dari jumlah tersebut, 202 calhaj tertunda keberangkatannya. Saat ini Kabupaten Banyumas memberangkatkan 928 calhaj. "Kami baru mendapatkan jumlahnya, secara by name belum bisa diketahui," jelas Amirudin kepada Radarmas (Grup JPNN).
Amirudin belum bisa memastikan nama calhaj yang batal diberangkatkan ke tanah suci tahun ini. Sebab masih dalam tahap verifikasi pemerintah pusat. "Kita masih menunggu dari pusat. Begitu juga dengan kriteria pemangkasan," imbuhnya.
Namun Amirudin memastikan, 202 calhaj asal Banyumas yang batal diberangkatkan tahun ini akan berangkat tahun depan. Begitu pula dengan BPIH, tetap disesuaikan dengan BPIH tahun ini.
"Jika ada kenaikan, tidak dibebankan. Sementara jika ada penurunan, akan tetap kita kembalikan," kata dia, seraya menambahkan kondisi penambahan jamaah yang tertunda tidak akan memperpanjang daftar tunggu ibadah haji.
"Tidak akan pengaruh. Nantinya dengan penambahan itu, jumlah calhaj tahun depan akan melebihi kuota," lanjutnya.
Amirudin mengatakan, kabar pemangkasan tidak mempengaruhi pembuatan paspor dan pesiapan haji lainnya. Meski tertunda, dokumen 202 calhaj tetap bisa digunakan tahun berikutnya. "Pada 9 September mendatang, kloter pertama sudah harus masuk ke asrama," kata dia.
Pemangkasan juga menyebabkan jadwal pelunasan kuota nasional yang semula direncanakan pada 18 Juni hingga 26 Juni, akhirnya ditiadakan. "Jamaah haji yang sudah lunas saja akan mengalami pemangkasan, apalagi yang belum lunas," imbuhnya.
Pemangkasan jamaah haji terkait renovasi tempat tawaf yang sedang dilakukan Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, tempat tawaf yang semula berkapasitas 48 ribu jamaah per jam, saat ini berkurang menjadi 22 ribu jamaah per jam. (azz/sus)
Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, H Amirudin SHI menyebut, ada 1.130 calhaj yang sudah melakukan pelunasan hingga masa pelunasan BPIH berakhir.
Dari jumlah tersebut, 202 calhaj tertunda keberangkatannya. Saat ini Kabupaten Banyumas memberangkatkan 928 calhaj. "Kami baru mendapatkan jumlahnya, secara by name belum bisa diketahui," jelas Amirudin kepada Radarmas (Grup JPNN).
Amirudin belum bisa memastikan nama calhaj yang batal diberangkatkan ke tanah suci tahun ini. Sebab masih dalam tahap verifikasi pemerintah pusat. "Kita masih menunggu dari pusat. Begitu juga dengan kriteria pemangkasan," imbuhnya.
Namun Amirudin memastikan, 202 calhaj asal Banyumas yang batal diberangkatkan tahun ini akan berangkat tahun depan. Begitu pula dengan BPIH, tetap disesuaikan dengan BPIH tahun ini.
"Jika ada kenaikan, tidak dibebankan. Sementara jika ada penurunan, akan tetap kita kembalikan," kata dia, seraya menambahkan kondisi penambahan jamaah yang tertunda tidak akan memperpanjang daftar tunggu ibadah haji.
"Tidak akan pengaruh. Nantinya dengan penambahan itu, jumlah calhaj tahun depan akan melebihi kuota," lanjutnya.
Amirudin mengatakan, kabar pemangkasan tidak mempengaruhi pembuatan paspor dan pesiapan haji lainnya. Meski tertunda, dokumen 202 calhaj tetap bisa digunakan tahun berikutnya. "Pada 9 September mendatang, kloter pertama sudah harus masuk ke asrama," kata dia.
Pemangkasan juga menyebabkan jadwal pelunasan kuota nasional yang semula direncanakan pada 18 Juni hingga 26 Juni, akhirnya ditiadakan. "Jamaah haji yang sudah lunas saja akan mengalami pemangkasan, apalagi yang belum lunas," imbuhnya.
Pemangkasan jamaah haji terkait renovasi tempat tawaf yang sedang dilakukan Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, tempat tawaf yang semula berkapasitas 48 ribu jamaah per jam, saat ini berkurang menjadi 22 ribu jamaah per jam. (azz/sus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik, Hotel Tetap Penuh
Redaktur : Tim Redaksi