JAKARTA - Dari 160 negara di dunia, saat ini Indonesia berada di urutan ke-17 jika dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi. Bahkan lembaga konsultan dari Amerika Serikat, McKenzee, memrediksi tahun 2030, Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia.
Namun sayangnya menurut Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan EN Rotorasiko, banyak pemuda Indonesia tidak menyadari akan hal tersebut. Terlebih pascareformasi, Indonesia dihadapkan pada krisis kepercayaan, krisis kesejahteraan dan krisis keadilan sosial.
"Pemuda Indonesia sekarang ditantang untuk menghadapi ketiga krisis tersebut. Karena itu DPP KNPI membuat program yang disebut Trimada (tiga mada) atau tiga Pembangunan Pemuda" ujarnya di Jakarta, Selasa (5/3).
Yaitu program memerjuangkan para pemuda sebagai calon pimpinan bangsa di masa depan, program agar pemuda memiliki karakter yang luhur, kepribadian yang mulia serta dapat bersikap santun dan disiplin.
"Program-program tersebut kita lakukan dalam berbagai bentuk pelatihan untuk semakin memerkokoh karakter Pancasila dalam setiap diri pemuda. Karena hanya karakter ini yang bisa diharapkan menjadi bekal pemimpin," katanya.
Selain itu, agar capaian di bidang ekonomi dirasakan semakin merata, Taufan meminta pemerintah lebih serius memberikan konsesi kontrak karya di bidang pertambangan kepada perusahaan-perusahaan nasional.
"Ini merupakan salah satu masalah yang harus dibenahi untuk menjadikan Indonesia bangsa yang mandiri, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Masalah lain, masih kurangnya rasa cinta kepada tanah air yang diwujudkan dengan mencintai produk bangsa sendiri. Padahal langkah seperti itu sangat membantu dalam pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi.
"Bila UKM bergerak di bidang pertanian menanam jambu atau durian, tapi masyarakat sendiri tidak ada yang mau membeli, sama saja dengan mematikan UKM tersebut. Sehingga pemberdayaan UKM dan koperasi perlu dukungan mutlak penanaman kecintaan pada produk dalam negeri," katanya.(gir/jpnn)
Namun sayangnya menurut Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan EN Rotorasiko, banyak pemuda Indonesia tidak menyadari akan hal tersebut. Terlebih pascareformasi, Indonesia dihadapkan pada krisis kepercayaan, krisis kesejahteraan dan krisis keadilan sosial.
"Pemuda Indonesia sekarang ditantang untuk menghadapi ketiga krisis tersebut. Karena itu DPP KNPI membuat program yang disebut Trimada (tiga mada) atau tiga Pembangunan Pemuda" ujarnya di Jakarta, Selasa (5/3).
Yaitu program memerjuangkan para pemuda sebagai calon pimpinan bangsa di masa depan, program agar pemuda memiliki karakter yang luhur, kepribadian yang mulia serta dapat bersikap santun dan disiplin.
"Program-program tersebut kita lakukan dalam berbagai bentuk pelatihan untuk semakin memerkokoh karakter Pancasila dalam setiap diri pemuda. Karena hanya karakter ini yang bisa diharapkan menjadi bekal pemimpin," katanya.
Selain itu, agar capaian di bidang ekonomi dirasakan semakin merata, Taufan meminta pemerintah lebih serius memberikan konsesi kontrak karya di bidang pertambangan kepada perusahaan-perusahaan nasional.
"Ini merupakan salah satu masalah yang harus dibenahi untuk menjadikan Indonesia bangsa yang mandiri, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Masalah lain, masih kurangnya rasa cinta kepada tanah air yang diwujudkan dengan mencintai produk bangsa sendiri. Padahal langkah seperti itu sangat membantu dalam pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi.
"Bila UKM bergerak di bidang pertanian menanam jambu atau durian, tapi masyarakat sendiri tidak ada yang mau membeli, sama saja dengan mematikan UKM tersebut. Sehingga pemberdayaan UKM dan koperasi perlu dukungan mutlak penanaman kecintaan pada produk dalam negeri," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Dipaksa Gubernur Sulsel, Dirut AP I Minta Bantuan DPR
Redaktur : Tim Redaksi