JAKARTA - Upaya pemerintah mengurangi daftar tunggu haji dengan meminta tambahan kuota, tak semua dimanfaatkan masyarakatSebab, kursi baru yang didapat dari kuota tambahan tersebut masih banyak kosong
BACA JUGA: Mantan KSAD Hingga Adik Ipar Ical jadi Korban Malinda
Jumlahnya cukup besar, sekitar tiga ribuan.Pada penyelenggaraan ibadah haji periode 2011, pemerintah Indonesia mendapatkan kuota tetap dari kerjaaan Arab Saudi sebesar 211 ribu kursi
Nah, pekan pertama setelah lebaran lalu, ada kabar baik
BACA JUGA: KPK Cecar Miranda soal Nunun
Kerajaan Arab Saudi memberi kuota tambahan untuk Indonesia sebesar 10 ribuBACA JUGA: Oktober, 67 Ribu Honorer jadi CPNS
Dengan penamabahan itu, maka total jamaah haji reguler Indonesia mencapai 201 ribu orang dan jamaah haji khusus 20 ribu.Setelah dibagi, kuota tambahan tersebut langsung disebar ke 33 provinsiKantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) tingkat provinsi langsung mendapat tugas untuk mencukupi seluruh kuota tambahan tersebutMereka diberi batas hingga Senin lalu (19/9)Batas waktu ini sekaligus untuk masa pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) kuota tambahan.
Laporan dari Direktorat Pembiayaan Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemeng menyebutkan, hingga pembayaran ditutup, kuota tambahan masih belum terisi penuh
Secara keseluruhan, jamaah haji reguler yang sudah melunasi BPIH sebesar 198.887 orangDengan demikian, masih ada 2.113 kursi kosongJumlah ini hampir sama dengan kursi kosong jamaah haji reguler tahun laluSementara itu, laporan terakhi pelunasan BPIH haji khusus mencapai 19.399Artinya, masih ada 601 kursi kosong"Kursi kosong ini bakal kembali ke pusat (Kemenag, red), dan menjadi wewenang menteri," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi.
Kabar masih banyaknya kursi kosong ini, sampai ke masyarakatTak ayal, kemarin kantor Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemang diserbu calon jamaah haji yang tidak mau antreMereka tidak hanya berasal dari DKI JakartaAda juga yang datang dari Batam, Jawa Timur, Jawa Timur, hingga Makassar.
Muhammad Amrudin, salah satu calon jamaah haji yang ingin berangkat lebih cepat dari daftar tunggu menjelaskan, masyarakat sudah memperkiraan kursi kosong mencapai ribuan"Untuk itu saya datang ke sini, supaya bisa memastikan berangkat tahun ini," ujar pria 47 tahun asal Batam ituDia mengaku sudah melayangkan proposal pengajuan percepatan keberangkatan pertengahan Ramadan lalu.
Siti Kholifah, pengantre selanjutnya juga berharap bisa berangkat lebih cepatPerempuan 42 tahun asal Garut, Jawa Barat itu mengaku mengajukan percepatan pemberangkatan haji sekaligus untuk orang tuanya yang sudah berumur 70 tahun lebihDia mengaku sudah berupaya keras di tingkat Kanwil Kemenag Jawa Barat, tapi belum ada hasil"Siapa tahu jika langsung ke pusat, bisa dipastikan berangkat tahun ini," kata dia.
Terkait fenomena banyaknya calon jamaah haji yang ingin berangkat lebih cepat ini sudah biasa terjadi setiap tahunZubaidi mengatakan, Kemenag sudah berkomitmen untuk memprioritaskan calon jamaah haji di atas 60 tahun"Kalau pun angka kursi kosong masih cukup besar, bisa diupayakan lagi ditutup oleh pemerintah provinsi," katanya.
Sementara itu, ribuan proposal pengajuan percepatan pemberangkatan haji yang ada di meja Menag Suryadharma Ali (SDA) dan Dirjen PHU Kemenag Slamet Riyanto belum ada satupun yang disetujui(wan/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Dalami Lagi Rapat BI soal FPJP Century
Redaktur : Tim Redaksi