jpnn.com, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hingga Senin (7/12) pukul 17.30 WIB, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Jenderal Andika Soal Penanganan Dampak Erupsi Gunung Semeru
"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (7/12).
Dia memerinci, 14 korban meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, dan delapan warga di Kecamatan Candipuro.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru Membuat Dusun Curah Koboan Seperti Permukiman Mati
Dari 14 korban yang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, lima jenazah belum teridentifikasi.
Sebanyak dua jenazah sudah berada di RSUD Pasirian.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru, BRI Kerahkan Mobil Evakuasi dan Bangun Posko Bantuan
Kemudian, tiga jenazah lain ditemukan di RT 16/05 Curah Kobokan, sekitar pukul 14.15 WIB.
"Sembilan korban lain di Kecamatan Pronojiwo sekarang sudah dimakamkan," ujar dia.
Sementara itu, dari jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat satu jenazah korban ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, yang masih belum teridentifikasi.
"Kami juga menerima laporan Pusdalops, masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian,” katanya.
Adapun jumlah masyarakat terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang.
Dia menjelaskan jumlah pengungsi di 19 titik pengungsian sebanyak 2.004 jiwa.
Perinciannya, 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.
Kebutuhan logistik dasar, permakanan, selimut, matras untuk para pengungsi sudah terpenuhi.
Jika nantinya masih membutuhkan penambahan, kata Aam, maka kementerian/lembaga sudah siap untuk memenuhi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy