JAKARTA - Rawannya kondisi dan situasi di beberapa kawasan di Suriah, memaksa Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memulangkan 233 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke tanah air. Pemulangan TKI dari Suriah tersebut dilakukan bertahap, dalam sembilan gelombang.
“TKI yang ada di Suriah saat ini, sementara terdata ada sebanyak 233 orang yang sudah dipulangkan dalam sembilan gelombang. Dalam waktu dekat akan dilakukan pemulangan gelombang kesepuluh. Namun, masih dalam persiapan dokumen pemulangan dan jadwal penerbangan,” ungkap Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Jumat (8/6).
Jumhur mengatakan, ada sebanyak 30 orang TKI yang akan siap dipulangkan melalui gelombang kesepuluh tersebut. Biaya pemulangan TKI hingga sampai di depan rumah akan ditanggung oleh pemerintah.
“Dalam proses pemulangan TKI ini, pemerintah memberikan jaminan bahwa seluruh biaya pemulangan TKI sampai di depan pintu rumah, semuanya ditanggung oleh pemerintah Indonesia,” tegasnya.
Jumhur menyebutkan, saat ini KBRI Suriah mencatat ada sebanyak 12.600 TKI yang berada di Suriah, tetapi yang berada di daerah rawan konflik hanya ada sebanyak 1.000 orang TKI.
Sementara saat ini, lanjut Jumhur, sudah ada 103 TKI yang berada di penampungan KBRI Suriah untuk mendapatkan perlindungan dan mendaftar untuk dipulangkan ke tanah air. Dalam hal ini, pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan membentuk Satgas yang anggotanya terdiri dari pihak Kemlu, KBRI, dan BNP2TKI.
“Beberapa TKI tidak mau pulang karena merasa daerahnya tidak terlalu rawan konflik. Pemulangan TKI ke tanah air ini juga dilakukan melalui dua jalur, yakni jalur udara dan jalur darat yang melalui Yordania. Tapi yang paling aman memang lewat jalur udara,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Lebih Butuh Pemimpin Adil Ketimbang Penguasa
Redaktur : Tim Redaksi