JAKARTA - Persoalan kekerasan di Papua yang tak kunjung surut menyusul serentetan penembakan akhir-akhir ini, diyakini bukan sekedar akibat dari akar permasalahan di Bumi Cenderawasih itu yang belum terselesaian. Belum adanya koordinasi yang baik antar-aparat intelijen juga menjadikan kasus penembakan itu seolah tak terendus.
Anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan intelijen, Tjahjo Kumolo, menyatakan bahwa dari kunjungan kerjanya di Papua beberapa waktu lalu memang ada elemen masyarakat yang menggerakkan agar situasi di provinsi kaya sumber daya alam itu terus mencekam. Karenanya, TNI dan Polri harus kompak dalam mengusut kasus penembakan yang hingga kini tak juga terungkap.
"Karena saya yakin pelakunya bukan oknum TNI atau Polri, tapi memang ada gerakan tanpa bentuk yang seharusnya sudah tercium aparat intelijen. Seharusnya aparat intelijen sudah bisa menengarai dan mendeteksi gelagat dinamika di Papua itu mau ke arah mana," kata Tjahjo kepada JPNN, Jumat (8/6).
Menurut Tjahjo, kisruh di Papua tak lebih dari propaganda oknum tertentu pembawa kepentingn kelompok kecil yang ingin menyudutkan masyarakat papua. Karenanya Tjahjo menyarankan Presiden segera menginstruksikan pembentukan Tim Keamanan Terpadu yang total berkantor di Papua untuk mengusut kasus-kasus penembakan yang hingga kini tak terungkap.
Tjahjo mengingatkan, harus ada penegakan hukum yang adil dan obyektif di Papua. "Jadi dibutuhkan pemimpin yang tidak sekedar berkuasa di Papua, tapi juga adil," pungkas Sekjen PDI Perjuangan itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasril Jamil Cs Dituding Intervensi Sidang SHS
Redaktur : Tim Redaksi