jpnn.com, PURWOREJO - Hujan sejak Rabu (4/3) siang hingga Kamis (5/3) pagi menyebabkan ratusan warga di beberapa desa di Kecamatan Begelan, Kabupaten Purworejo mengungsi akibat wilayahnya terendam banjir.
Warga mengungsi di Puskesmas Dadirejo Begelan tercatat sebanyak 133 orang, berasal dari Dusun Karangjambu Desa Dadirejo. Selain itu, di Desa Bapangsari sekitar 100 orang mengungsi ke masjid Al Mustakim di Dusun Bojong.
BACA JUGA: Banjir di Bandung dan Sumedang Belum Surut, BPBD Kirim 2 Perahu
Banjir juga melanda beberapa wilayah di Kecamatan Purwodadi, namun hingga Kamis siang belum ada warga yang mengungsi.
"Tadi malam mulai pukul 23.00 WIB warga sudah mulai kami evakuasi pakai alat sederhana, mobil-mobil yang ada di sekitar, khususnya untuk lansia dan balita," kata Kepala Desa Bapangsari, Kecamatan Begelen, Taryono.
BACA JUGA: Terungkap Penyebab Banjir Besar di Rancaekek Bandung
Ia menyebutkan, ada tujuh RW dari 8 RW di desanya terkena dampak banjir dan ada sekitar 100 warga yang mengungsi ke masjid Al Mustakim. Ketinggian air bisa mencapai dua meter di daerah pinggiran yang berdekatan dengan Sungai Bogowonto.
Menurut dia, banjir yang terjadi di desanya karena dampak pembangunan parapet di tepi Sungai Bogowonto di sisi seberang, sehingga berimbas ke Desa Bapangsari.
"Semula air sungai menyebar, sekarang karena ada parapet akhirnya air masuk ke Bapangsari dan Desa Bugel. Sebelumnya bencana banjir tiap tahun memang ada, tapi tidak seperti ini, masih bisa terkendali," jelasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Purworejo, Iman Ciptadi menyampaikan banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Butuh, Grabag, dan Kecamatan Ngombol. Total ada 24 desa yang terdampak banjir.
Menurut dia, untuk wilayah Kecamatan Grabag dan Ngombol mayoritas daerah yang terdampak banjir berupa persawahan.
"Genangan banjir sempat naik ke jalan raya Priworejo-Yogyakarta tepatnya di Dusun Karangjambu, Desa Dadirejo namun tidak begitu tinggi antara 5 hingga 10 centimeter sehingga masih bisa dilalui kendaraan," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti