2,5 Hari Naik Kereta Api demi Donald Trump

Rabu, 27 Februari 2019 – 12:42 WIB
Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura. Foto: AFP

jpnn.com, HANOI - Perjalanan lintas negara selama 2,5 hari itu akhirnya usai. Kemarin pagi, Selasa (26/2) kereta api (KA) yang membawa Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sampai di Dong Dang, Vietnam.

Hari ini dan besok Jong-un bakal bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tiba dengan pesawat Air Force One tadi malam.

BACA JUGA: Naik Kereta Api

Jong-un memang tak memilih naik pesawat. Dia menggunakan KA antipeluru yang memiliki 21 gerbong. Bodyguard dan orang-orang kepercayaannya naik kereta yang sama. Termasuk adik perempuan sekaligus tangan kanannya, Kim Yo-jong.

KA tersebut ditarik lokomotif berwarna merah dan kuning dengan logo KA nasional Tiongkok. Lokomotif DF4 itu biasa dipakai untuk membawa para pejabat Tiongkok.

BACA JUGA: Trump Tunda Kenaikan Tarif Impor, Tiongkok Semringah

"Ini adalah servis penuh dari Xi (PM Tiongkok Xi Jinping, Red)," ujar mantan pejabat intelijen Korsel Nam Sung-wook sebagaimana dikutip Reuters. "Kim tak bisa bepergian tanpa layanan khusus dari Tiongkok," lanjutnya.

Tiongkok memang sekutu Korut. Dalam pertemuan dengan Trump di Singapura Juni tahun lalu, Jong-un naik pesawat jumbo jet milik maskapai Air China. Pun ketika Korut berkunjung ke Tiongkok tahun lalu, kereta ditarik lokomotif Negeri Panda itu.

BACA JUGA: Yang Asli Datang, Kim Jong Un KW Ditendang

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang menjelaskan, Tiongkok memang menyediakan garansi transportasi untuk perjalanan kereta Jong-un. Misalnya dengan memastikan keretanya melewati wilayah Tiongkok dengan aman dan nyaman.

Perjalanan dari Pyongyang, Korut, ke Dong Dang, Vietnam, memang cukup jauh. Sekitar 4 ribu kilometer. Jong-un bisa saja naik pesawat dan tiba dalam hitungan jam seperti yang dilakukan Trump. Namun, dia memilih naik KA. Beberapa pengamat menilai itu sebagai bagian dari pertunjukan agar Korut tetap disorot.

Selain itu, Jong-un ingin meniru kakeknya, Kim Il-sung, yang selalu bepergian dengan menggunakan KA. Juga ayahnya, Kim Jong-il. Selain antipeluru, KA tersebut memiliki interior mewah layaknya hotel berjalan. Sebelum KA itu lewat, ada satu KA lain yang mendahului untuk memastikan keamanan.

Di Dong Dang, karpet merah dan sambutan luar biasa sudah menunggu Jong-un. Kedatangannya lagi-lagi menjadi sorotan. Gara-garanya, penerjemah yang mendampinginya telat keluar dari kereta.

Begitu Jong-un keluar dari kereta dan mulai berbicara dengan salah seorang pejabat Vietnam, si penerjemah langsung berlari. Begitu video tersebut viral, media-media di Korsel menyamakan penerjemah itu dengan pelari Usain Bolt.

Kedatangan Jong-un juga membuat pekerja media dari AS yang dibawa Gedung Putih harus terusir dari tempat mereka menginap. Gedung Putih menyewa Melia Hotel sebagai tempat menginap dan konferensi pers media.

Ternyata, Jong-un menginap di hotel yang sama. Hanya beberapa jam menjelang kedatangan Jong-un, para jurnalis diminta pindah ke international media center. "Kalian harus pergi sekarang, lewat sini," seru salah seorang pejabat keamanan Vietnam kepada para pekerja media seperti dikutip NBC News.

Sementara itu, Trump tiba di Hanoi sesaat sebelum pukul 21.00 waktu setempat. Rencananya, sore ini dua pemimpin negara tersebut melakukan pertemuan yang kedua setelah di Singapura pada Juni 2018. Mereka bakal berbicara empat mata. Hanya ditemani penerjemah. Setelah itu pertemuan dilanjutkan dengan makan malam.

Khusus agenda makan tersebut, bakal ada pejabat lain yang ikut bergabung. "Mereka akan bertemu lagi di hari Kamis (besok, Red)," ujar Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders.

Dalam pertemuan kali ini, banyak pihak mengharapkan hasil yang konkret. Korut dan Korsel menginginkan deklarasi perdamaian. Dua negara tersebut saat ini masih berstatus gencatan senjata setelah Perang Korea yang berlangsung pada 1950-1953.

Korut juga ingin sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS ke negaranya dicabut. Setidaknya sebagian. Dengan begitu, perekonomian mereka bisa berjalan. Di pihak lain, AS menginginkan Korut melucuti semua senjata nuklirnya lebih dulu sebelum sanksi dihapuskan. Belum diketahui apakah nanti ada titik temu pasca pertemuan kedua itu. (sha/c9/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Vietnam Sambut Kim dan Trump dengan Cukur Rambut Gratis


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler