jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump urung memberlakukan tarif impor tinggi terhadap barang Tiongkok. Bea masuk 25 persen yang seharusnya diberlakukan 1 Maret nanti itu ditunda. Sebab, negosiasi perjanjian dagang berjalan lancar. Suami Melania Trump itu pun berjanji menandatangani perjanjian tersebut dalam waktu dekat.
Seharusnya, Jumat pekan ini merupakan batas akhir gencatan senjata atas perang dagang AS-Tiongkok. Desember lalu, Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat menurunkan tarif impor selama 90 hari.
BACA JUGA: Pembunuhan dan Penindasan yang Menyatukan Saudi - Tiongkok
Tanpa kesepakatan itu, produk dari Tiongkok senilai USD 200 miliar akan dikenai tarif impor 25 persen. Bukan 10 persen.
Kubu Tiongkok juga memastikan kemajuan negosiasi. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ikut menyebutkan perkembangan signifikan dalam negosiasi perjanjian dagang dengan AS.
BACA JUGA: Abaikan Penderitaan Muslim Uighur, MBS Dukung Program Deradikalisasi Tiongkok
Kemajuan negosiasi direspons dengan pasar yang menguat. Indeks ekuitas berjangka melonjak pada awal sesi Minggu malam. Indeks Shanghai Composite memecahkan rekor sejak Agustus 2018 dengan naik 2,1 persen. (bil/c18/dos)
BACA JUGA: Alasan Pangeran MBS Pilih Tiongkok ketimbang Indonesia dan Malaysia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salman Tidak Mampir
Redaktur & Reporter : Adil