SUBANG-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang menyatakan sebanyak 75 persen perusahaan telah menjalankan aturan pengupahan (UMK, red). Sementara sisanya, 25 persen belum melaksanakan ketetapan yang diputuskan pada awal tahun 2013 lalu tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Disnakertran Ade Rusmana ketika ditemui di kantornya, Jumat (15/3).
“Disnakertran sudah melakukan survei ke 75 persen industri di Kabupaten Subang. Alhamdulillah, kesemua yang di survei sudah melaksanakan UKM Kabupaten Subang,” ujarnya.
Ade menuturkan, pada bulan Maret ini pihaknya akan kembai melakukan survei ke perusahaan yang diduga belum menerapkan aturan baru tentang UMK (Upah Minimun Kabupaten). Namun demikian, dirinya yakin semua industri di Kabupaten Subang telah melaksanakan UMK yang telah disepakati oleh oleh kalangan buruh dan pengusaha.
“25 persen sisanya akan kita seleseikan dalam bulan ini. Walaupun belum di tinjau tapi kami yakin pihak perusahaan telah melaksanakan penggajihan sesuai dengan UMK,” tuturnya.
Dijelaskan Ade, pasca kenaikan UMK pada awal Januari lalu, pihaknya belum menerima surat pengganguhan mengenai penagguhan pembayaran UMK dari perusahaan tertentu.
“Untuk mengajukan penangguhan pembayaran UMK itu harusnya sebelum pelaksaaanan pengesahan, yaitu Januari kemarin. Sekarang sudah tidak bisa melakukan penangguhan,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya UMK Kabupaten Subang dibagi atas empat sector, yaitu industri, kimia, tekstil dan perkebunan, UMK-nya jadi Rp1,220 juta. Pada sektor industri penggulungan dan perakitan kabel menjadi Rp1,088 juta, sektor industri sepatu dan kaos kaki Rp1,025 juta, sektor industri garmen jadi Rp1,005 juta.(ded/din)
“Disnakertran sudah melakukan survei ke 75 persen industri di Kabupaten Subang. Alhamdulillah, kesemua yang di survei sudah melaksanakan UKM Kabupaten Subang,” ujarnya.
Ade menuturkan, pada bulan Maret ini pihaknya akan kembai melakukan survei ke perusahaan yang diduga belum menerapkan aturan baru tentang UMK (Upah Minimun Kabupaten). Namun demikian, dirinya yakin semua industri di Kabupaten Subang telah melaksanakan UMK yang telah disepakati oleh oleh kalangan buruh dan pengusaha.
“25 persen sisanya akan kita seleseikan dalam bulan ini. Walaupun belum di tinjau tapi kami yakin pihak perusahaan telah melaksanakan penggajihan sesuai dengan UMK,” tuturnya.
Dijelaskan Ade, pasca kenaikan UMK pada awal Januari lalu, pihaknya belum menerima surat pengganguhan mengenai penagguhan pembayaran UMK dari perusahaan tertentu.
“Untuk mengajukan penangguhan pembayaran UMK itu harusnya sebelum pelaksaaanan pengesahan, yaitu Januari kemarin. Sekarang sudah tidak bisa melakukan penangguhan,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya UMK Kabupaten Subang dibagi atas empat sector, yaitu industri, kimia, tekstil dan perkebunan, UMK-nya jadi Rp1,220 juta. Pada sektor industri penggulungan dan perakitan kabel menjadi Rp1,088 juta, sektor industri sepatu dan kaos kaki Rp1,025 juta, sektor industri garmen jadi Rp1,005 juta.(ded/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawang Mahal Bukan Karena Siklus Tahunan
Redaktur : Tim Redaksi