jpnn.com, JAKARTA - Para ketua umum dan perwakilan lebih dari 250 asosiasi dan himpunan tingkat nasional di Indonesia dengan anggota lebih dari 10 Juta Pengusaha, menginisiasi Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Himpunan Indonesia.
Forum independen ini digelar sebagai respon atas keresahan para pengusaha dan Asosiasi/Himpunan terhadap polemik dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia sebagai payung dunia usaha.
BACA JUGA: 18 Kadin Provinsi Perjuangkan Konstitusi dengan Menggugat Munaslub Anindya Bakrie
Wisnu W. Pettalolo, salah satu inisiator forum mengungkap bahwa orum ini diharapkan menjadi wadah untuk menyatukan langkah dunia usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mendukung target pemerintah.
“Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Target ini bisa dicapai bila iklim usaha di Tanah Air mendukung. Dengan demikian, para pelaku usaha di seluruh sektor ekonomi bisa berkontribusi secara maksimal,” ujar Wisnu sekaligus Ketum IDRA.
BACA JUGA: Kadin Indonesia Bentuk Pokja Percepatan Ekonomi, Dorong Pertumbuhan 8 Persen
Sementara itu, Ketua Umum Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) Achmad Widjaja mengatakan Asosiasi dan Himpunan merupakan organisasi yang mewadahi pengusaha atau perusahaan di setiap sektor ekonomi.
"Mereka merupakan pihak yang paling paham tantangan dan dinamika di setiap sektor ekonomi. Sedangkan Kadin merupakan wadah multi sektor. Keduanya memiliki kaitan erat dalam ranah pergerakan roda ekonomi nasional” tegas Achmad Widjaja.
BACA JUGA: Allianz Soroti Peran Penting Industri Asuransi dan Media di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Hal yang sama disampaikan inisiator forum lainnya, Ketua Umum BPP Gapensi Andi Rukman Nurdin Karumpa.
"Banyak pelaku usaha konstruksi yang resah atas polemik Kadin dan memandang integritas Kadin sedang diuji. Jadi, mari kita duduk bersama dan menyelesaikan persoalan yang ada secara dewasa, demi kepentingan dunia usaha nasional. Kadin harus satu," kata Andi Rukman.
Pandangan senada disampaikan Roy Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA). Dia berharap pemerintah segera mengambil sikap dan menengahi masalah di tubuh Kadin.
"Karena itu, bila masalah ini tetap berlarut-larut, kami akan mengupayakan audiensi dengan Bapak Presiden untuk menyampaikan secara langsung aspirasi kami dari perwakilan perusahaan dan pelaku usaha. Kita membutuhkan solusi cepat dan tuntas agar Kadin tetap bersatu,” ujar Roy.
Sementara itu Hal yang sama disampaikan inisiator forum lainnya, Rizal Mulyana, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
"Dengan melemahnya daya beli saat ini dibutuhkan kolaborasi secepatnya antar pengusaha dan bermitra dengan Pemerintah untuk mendukung terwujudnya program Pemerintah 8% dalam 5 tahun kedepan," tandas Rizal.
Ketua Umum Kesatuan Travel Haji Umrah Indonesia (Kesthuri) Asrul Azis Taba dengan tegas berujar perlu ada wadah baru jika Kadin sebagai saluran aspirasi dunia usaha tidak berperan dengan baik.
"Bila Kadin tetap dibiarkan dalam kondisi seperti ini, kami berinisiatif menghadirkan waduh baru dalam format konfederasi asosiasi dan himpunan," tegas Asrul Azis.
Acara Forum Komunikasi & Silaturahmi Asosiasi & Himpunan Indonesia ini digelar di Hotel Fairmont, Jakarta.
Forum yang tidak terikat struktur Kadin Indonesia ini bertujuan untuk menyatukan ratusan asosiasi dan himpunan dari berbagai sektor jasa dan industri agar berurun rembug memberikan solusi dan menunjukkan sikap atas dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti