JAKARTA - Untuk mengungkap hilangnya 250 batang dinamit aktif di kawasan Jawa Barat, Kamis (27/6), jajaran Polda Jawa Barat, Polres Bogor, Polda metro Jaya, dan Mabes Polri sedikitnya sudah memeriksa 12 orang saksi termasuk orang dalam perusahaan.
Sementara ini saksi yang diperiksa terdiri dari supir, kernet hingga pihak perusahaan distributor dinamit, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK), untuk mengusut ada tidaknya keterlibatan orang dalam.
"Memang (keterlibatan orang dalam) tengah di telusuri. Sebanyak 12 saksi sudah dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/6).
Boy juga menyebutkan selain memeriksa saksi, jajaran kepolisian jawa Barat juga tengah merekonstruksi proses awal mobil pembawa dinamit itu berangkat dari Subang melewati Purwakarta, lalu ke Gerbang tol Sadang, hingga tiba di Marunda, Jakarta Utara dan berangkat ke Bogor melalui tol Jagorawi.
Hal itu dilakukan untuk menelusuri dimana saja iring-iringan kendaraan itu melakukan pemberhentian.
"Untuk menelusuri dan melakukan validasi di mana saja mereka berhenti, singgah, atau hambatan selama perjalanan," jelas Boy Rafli.
Meski saksi-saksi sudah diperriksa, lanjutnya, kepolisian belum bisa mengambil kesimpulan untuk mengungkap keseluruhan peristiwa itu karena masih diperlukan informasi dan fakta di lapangan.
"Biar informasinya lengkap dulu untuk mengungkap peristiwa ini secara rinci, kita tungu. Kita berharap semakin banyak fakta-fakta dari lapangan," pungkasnya. (fat/jpnn)
Sementara ini saksi yang diperiksa terdiri dari supir, kernet hingga pihak perusahaan distributor dinamit, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK), untuk mengusut ada tidaknya keterlibatan orang dalam.
"Memang (keterlibatan orang dalam) tengah di telusuri. Sebanyak 12 saksi sudah dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/6).
Boy juga menyebutkan selain memeriksa saksi, jajaran kepolisian jawa Barat juga tengah merekonstruksi proses awal mobil pembawa dinamit itu berangkat dari Subang melewati Purwakarta, lalu ke Gerbang tol Sadang, hingga tiba di Marunda, Jakarta Utara dan berangkat ke Bogor melalui tol Jagorawi.
Hal itu dilakukan untuk menelusuri dimana saja iring-iringan kendaraan itu melakukan pemberhentian.
"Untuk menelusuri dan melakukan validasi di mana saja mereka berhenti, singgah, atau hambatan selama perjalanan," jelas Boy Rafli.
Meski saksi-saksi sudah diperriksa, lanjutnya, kepolisian belum bisa mengambil kesimpulan untuk mengungkap keseluruhan peristiwa itu karena masih diperlukan informasi dan fakta di lapangan.
"Biar informasinya lengkap dulu untuk mengungkap peristiwa ini secara rinci, kita tungu. Kita berharap semakin banyak fakta-fakta dari lapangan," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Diwajibkan Berjas Daripada Pakai Batik
Redaktur : Tim Redaksi