jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkap, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 2.500 anggota pasukan gabungan TNI-Polri untuk menjaga situasi keamanan setelah unjuk rasa berujung kericuhan di Jayapura, Papua.
"Total saat ini TNI Polri (yang dikerahkan) 2.500 personel, itu hanya (pengamanan di) Jayapura saja," kata Dedi seperti dikutip dari Antara.
BACA JUGA: Pak Wiranto Bilang Papua Barat Sudah Kondusif, Papua Masih Negosiasi
Pasukan tersebut dikerahkan dari beberapa polda, yakni Polda Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Mako Brimob Polri. Penambahan pasukan tersebut merupakan salah satu strategi untuk menciptakan situasi di Jayapura tetap aman, tertib dan kondusif.
BACA JUGA: Inilah Akar Masalah dari Kemarahan Masyarakat Papua Menurut Lenis Kogoya
BACA JUGA: Warga Pendatang di Papua Tolong Menahan Diri, Tak Buat Masalah Baru
"Penambahan kekuatan dari Polda Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Mako Brimob dalam rangka memulihkan situasi keamanan di wilayah Jayapura dan sekitarnya," kata Dedi.
Sementara Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menjelaskan, pihaknya mengerahkan sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) untuk mengamankan situasi di Jayapura.
BACA JUGA: 12 Ribu Honorer di Papua tak Kunjung Diangkat, Ada PHK Massal di PT Freeport
"Dua SSK dari Yonif 501/Kostrad dan 129 Marinir untuk mengamankan objek vital di wilayah Jayapura," ujar Eko. (anita/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Keras Lenis Kogoya terkait Penggunaan Dana Otsus Papua
Redaktur & Reporter : Adek