jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) RI telah mendistribusikan sebanyak 2,6 juta Kartu Tani di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini sebagai tahapan persiapan penerapan kartu tersebut secara efektif pada 2021.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berharap di masa transisi ini petani bisa mempelajari dan memahami mekanisme Kartu Tani.
BACA JUGA: Kementan dan TNI AD Perkuat Kerja Sama Membangun Sektor Pangan Nasional
“Kartu Tani sebenarnya mempermudah petani dalam mendapatkan bantuan, dalam hal ini pupuk subsidi. Dan dengan Kartu Tani kecurangan akan diminimalisir. Sehingga pupuk subsidi benar-benar bisa diterima petani yang membutuhkan,” kata Mentan Syahrul di Jakarta, Sabtu (3/10).
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan dengan Kartu Tani distribusi akan lebih tepat sasaran.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap KAMI, Ada 9 Kata Perampokan, Singgung Pilpres 2019
“Dengan Kartu Tani pendistribusian pupuk subsidi akan semakin baik. Semakin tepat sasaran, dan langsung terima penerima manfaat. Memang ada perubahan pola, tetapi kita (kementan-red) yakin proses ini tidak akan menyusahkan, justru petani akan banyak dibantu,” katanya.
Sarwo Edhy pun berharap para petani mengetahui dengan baik manfaat Kartu Tani yang telah mereka terima sebelum berlaku efektif tahun depan.
BACA JUGA: Mahfud MD Sosialisasikan Protokol Kesehatan COVID-19 di Terminal Paling Sibuk di Asia Tenggara
“Sebagai tahap awal, Kartu Tani memang untuk menyalurkan pupuk subsidi. Namun sebenarnya manfaatnya lebih dari itu. Dengan Kartu Tani pemerintah akan mudah menyalurkan bantuan. Karena Kartu Tani menjadi data buat penerima bantuan,” jelas Edhy.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan bahwa sejauh ini program Kartu Tani yang sudah ada tetap berjalan, khususnya untuk pembelian pupuk bersubsidi.
"Kita (dinas-red) jalan terus. Pupuk ini kan subsidi, barang yang dibatasi, barang yang harus diawasi dan sasarannya harus tepat. Maka yang sesuai itu ya kartu tani," ungkap Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jateng Suryo Banebdro.
Petani di Jateng jumlahnya mencapai 2,8 juta jiwa. Sementara kartu yang sudah terdistribusi sudah mencapai 2,6 juta petani. Sisanya yang belum mendapatkan kartu ada 200 petani lagi.
Selain kartu, Lanjut Suryo, Pemprov Jateng juga memberi pendampingan karena menyangkut penggunaan teknologi. Hal itu agar petani tidak kesulitan dalam penggunaannya.
"Gaptek (gagap teknologi-red) kan jadi malas. Saat ini belum biasa padahal kita hidup pada masa digitalisasi. Maka petani juga harus siap menggunakan teknologi," ucap Suryo.(adv/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam