Mahfud MD Sosialisasikan Protokol Kesehatan COVID-19 di Terminal Paling Sibuk di Asia Tenggara

Sabtu, 03 Oktober 2020 – 19:20 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

jpnn.com, SIDOARJO - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengimbau para pengemudi bus yang ada di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur mencegah penyebaran COVID-19.

Mahfud menyempatkan diri datang ke salah satu terminal paling sibuk di Asia Tenggara itu untuk mengampanyekan pelaksanaan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Dokter Andani Eka Putra Ungkap Obat Paling Bagus Untuk Covid-19

"Saya ditemani pak Wagub (Emil Dardak), mampir setelah kampanye protokol kesehatan di Probolinggo, di Pendapa Kabupaten Probolinggo. Sekarang mampir (Terminal Purabaya) untuk mengingatkan masyarakat dari sektor transportasi guna menjaga protokol kesehatan," kata Pak Mahfud, Sabtu (3/10).

Menteri kelahiran Sampang berusia 63 tahun ini mengatakan, ada empat protokol kesehatan yang harus dilaksanakan.

BACA JUGA: Alhamdulillah, WHO Beri Rekomendasi Untuk Indonesia Menyelenggarakan Tes Cepat Antigen

"Pertama, gunakan masker saat keluar rumah dan bertemu dengan banyak orang supaya tidak tertulari dan tidak menulari. Yang kedua adalah jaga jarak sekitar 1,5 meter sampai 2 meter. Karena, seumpamanya ada droplet yang keluar daya terbangnya tidak sampai jauh," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, sering cuci tangan dengan menggunakan sabun karena virus corona bisa dengan mudah mati meleleh kalau terkena sabun.

BACA JUGA: Dipandu dr Reisa, Tenaga Medis Berkisah tentang Cara Pasien Covid-19 Cepat Sembuh

"Serta sirkulasi udara sehingga virus tidak bisa dan menjadi terbuang. Mari bantu pemerintah berusaha untuk mengatasi COVID-19," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Mahfud melakukan dialog langsung dengan sopir bus dan kernet terkait penerapan protokol kesehatan.

Mahfud juga memberikan bantuan masker kepada petugas terminal dan juga pengemudi bus.

Ia mengemukakan, virus corona itu penularannya sangat masif dan sangat cepat.

"Pemerintah belum memiliki vaksin untuk menghadapi corona. Oleh karena itu, caranya ada dua, yaitu mencegah dan mengobati," ucapnya.

Ia menjelaskan hingga saat ini vaksin untuk corona masih belum ada dan November sampai Desember masih diusahakan oleh pemerintah keberadaan vaksin tersebut.

"Sementara masih belum ada vaksin, kami terus menyerukan kepada kantor pemerintahan, swasta, transportasi, termasuk rekreasi dinormalkan kembali, tetapi dengan mengedepankan protokol kesehatan," katanya. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler