jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 26 pengurus provinsi (Pengprov) PBSI mendorong Ketua BPK RI Agung Firman maju sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2020-2024.
Federasi bulutangkis Tanah Air memang akan melakukan pemilihan Ketum baru menggantikan Wiranto. Masa jabatan Wiranto akan segera berakhir Oktober dan dipastikan tak akan ikut pemilihan selanjutnya.
BACA JUGA: Pernyataan Lee Jae-hong Ditujukan Kepada Pemain Timnas Indonesia U-19, Tegas!
Para pengurus Pengprov pun merasa membutuhkan sosok yang kuat untuk meneruskan kepemimpinan Wiranto yang sudah membuahkan prestasi.
Kemudian menertibkan masalah pencurian umur dan membuat perbaikan di Internal dalam pembibitan pemain muda, serta keadilan dalam persaingan untuk menjadi pemain nasional.
"Kami melihat ada kesinambungan jika tongkat kepemimpinan dari Pak Wiranto diteruskan kepada Pak Agung Firman. Sejauh ini sudah ada 26 dari 34 pengprov yang menyatakan dukungan secara tertulis," kata Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta Alex Tirta, Rabu (23/9).
BACA JUGA: Dua ABG Ini Benar-benar Biadab, Tega Sekali Berbuat Begitu kepada Nenek Berusia 81 Tahun
Ia menjelaskan, sesuai aturan organisasi yang tertuang di AD/ART, ketua umum dipilih oleh pengprov. Ini murni aturan organisasi yang sudah ada sejak dahulu.
Maka dari itu, lanjutnya, musyawarah untuk mufakat antar-pengprov mencari ketua umum yang baru sangat penting.
BACA JUGA: Legenda Bulutangkis Indonesia Pinang Moeldoko Jadi Ketum PBSI
"Masih ada delapan pengprov lagi yang belum menyerahkan surat dukungan. Tetapi kami yakin, suksesi kepemimpinan akan berlangsung aklamasi," ujarnya.
Berdasarkan peraturan, calon ketua umum harus didukung oleh 10 pengprov. "Jika tidak tercapai kata mufakat, maka diatur mekanisme pemilihan. Tetapi untuk menjadi calon ketua umum harus didukung 10 pengprov," katanya.
Ia pun mengatakan, para pengurus pengprov sangat berharap Pak Agung Firman bisa membawa PBSI mandiri secara keuangan. Sosoknya sebagai ketua BPK RI dianggap pas dalam membenahi keuangan PBSI.
"Saat ini PBSI masih ada masalah di sektor pendanaan karena kurangnya minat sponsor. Kami berharap agar PBSI ke depan dapat mengundang perusahaan-perusahaan lain untuk ikut menjadi sponsor di PBSI.”
BACA JUGA: Urus Surat Tanah, Malah Dimintai Lahan Setengah Hektare, Nenek Normi Tak Kuasa Menahan Tangis
“Hal ini untuk menggairahkan kegiatan bulu tangkis di daerah, terutama daerah yang masih tertinggal fasilitas dan pembibitan pemain mudanya. Ke depan PBSI butuh turnamen-turnamen di daerah, dan harus ada sponsor yang membantu mendanai pengprov dalam mewujudkannya," tutup Alex Tirta. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad