27 Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Studi Banding ke Korsel

Minggu, 28 April 2019 – 22:32 WIB
Siswa SDN 032 Tilil mengerjakan soal Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) mata pelajaran Bahasa Indonesia di Jalan Puyuh Dalam, Kota Bandung, Senin(25/5). Dalam US/M yang digelar secara serentak diujikan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Ilustrasi : Amri Rachman/Jabar Ekspres

jpnn.com - Sebanyak 27 guru dan tenaga kependidikan madrasah mengikuti study visit ke Korea Selatan (Korsel). Peserta Short Course akan berada di Korsel selama delapan hari untuk menggali pengalaman dan pendidikan di negeri ginseng.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, Study Visit ke Korsel merupakan penghargaan dan afirmasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Berprestasi tahun 2017 dan 2018.

BACA JUGA: Rekrutmen PPPK Kemenag Banjir Peminat

"Melalui short course, Ditjen Pendis berupaya memberikan penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan yang telah berjuang memajukan lembaga pendidikan," ujar Kamaruddin di Jakarta, Minggu (28/4).

Kamarudin meminta guru peserta short course untuk mengambil dan mendalami metode pendidikan di Korsel dengan kritis. Menurutnya, tidak semua pola pendidikan yang baik di Korsel bisa diterapkan dan sesuai dengan karakter peserta didik di Indonesia.

BACA JUGA: Korut Ngambek ke Amerika, Korsel Kena Batunya

"Tidak semua pola pendidikan di negara maju, bisa diterapkan dan sesuai dengan karakter negara kita," ungkap Kamaruddin.

Dia menambahkan, guru harus mampu menciptakan dan menanamkan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga daya nalar kritis mereka tergali, karena metode pengajaran gurunya menarik dan update.

BACA JUGA: Kementerian Agama Gelar Sidang Penetapan Awal Puasa 5 Mei

"Ciptakan suasana kondusif dan suasana belajar yang berkelanjutan agar anak peserta didik senang belajar," tandas Guru Besar UIN Alauddin Makasar.

Sebelumnya, Direktur GTK Madrasah Suyitno mengatakan, Short Course di Seoul National University Korsel, menjadi bagian dari upaya Kemenag meningkatkan wawasan kolaboratif, pengetahuan, dan keterampilan kepemimpinan madrasah, sistem pelatihan guru bagi peserta dalam meningkatkan pembinaan karier Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun 2025 Hanya Profesi Guru yang Bertahan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler