27 Rumah Rusak di Lombok Tengah Akibat Diterjang Angin Puting Beliung

Selasa, 12 Maret 2024 – 19:40 WIB
Ilustrasi puting beliung. Foto: Antara

jpnn.com - MATARAM - Sebanyak 27 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Bara (NTB). Peristiwa angin puting beliung itu terjadi pada pukul 04.00 WITA Senin (11/3) dini hari.

Berdasar laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB di Mataram, Selasa (12/3), angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.

BACA JUGA: 11 Rumah Warga Rejang Lebong Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

"Akibat angin puting beliung, atap rumah warga rusak dan pohon tumbang di beberapa tempat," kata Kepala BPBD NTB Ahmadi di Mataram, Selasa (12/3).

Dia menyebut desa-desa yang terdampak angin puting beliung, yakni Desa Ketare, Tanak Awu dan Sukadana di Kecamatan Pujut. Kemudian, Kelurahan Sasake di Kecamatan Praya.

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Longsor dan Angin Puting Beliung Melanda Sukabumi

Selanjutnya di Desa Labulia, Desa Bunkate, Desa Jelantik, Desa Batutulis di Kecamatan Jonggat.

Kemudian, Desa Pandan Tinggang, Desa Batu Jangkih dan Desa Serage, di Kecamatan Praya Barat Daya.

BACA JUGA: Puluhan Rumah di Bondowoso Porak-poranda Setelah Diterjang Puting Beliung

Selain itu, dampak angin puting beliung juga terjadi di Desa Kabul dan Desa Persiapan Awang di Kecamatan Praya Barat.

Selanjutnya, Desa Semparu dan Desa Prako di Kecamatan Praya Timur.

"Jadi, ada 27 rumah atau 27 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana angin puting beliung. Kalau untuk korban meninggal, luka-luka, dan hilang, tidak ada," kata Ahmadi. 

Menurut dia, saat ini kondisi warga pada enam kecamatan tersebut sudah kembali kondusif.

Meski demikian, dia mengimbau masyarakat perlu tetap waspada adanya potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat disertai angin kencang, yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, kemudian banjir, dan tanah longsor.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat NTB, karena saat ini telah memasuki musim hujan dan sebagian masih berada pada masa peralihan, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba, banjir, dan tanah longsor," kata Ahmadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler