BOGOR-Sebanyak 2.768 guru di Kota dan Kabupaten Bogor mengikuti uji kompetensi awal (UKA) sebagai syarat mendapatkan sertifikasi melalui program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Dari jumlah tersebut, 2.155 guru berasal dari kabupaten dan 613 guru dari Kota Bogor.
Seperti diketahui, guru yang telah mendapatkan sertifikasi akan mendapatkan gaji dobel. Selain gaji pokok, mereka juga akan mendapatkan tunjangan sertifikasi yang jumlahnya setara dengan gaji pokok.
Di Kota Bogor, pelaksaan UKA dilangsungkan di enam sekolah, yaitu SDN Pengadilan 1, 2, 3, 4, 5 dan SMPN 2 Bogor. “Guru yang namanya tercantum dalam data base nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) sejak Juni 2011 berhak mengikuti seleksi uji kompetensi,” ujar Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdik Kota Bogor, Oki, kemarin.
Standar uji kompetensi hanya ditujukan kepada guru yang telah berkualifikasi S-1. Tetapi, beberapa guru yang berkualifikasi diploma tetap diakomodir dengan syarat memiliki golongan IV dan berusia minimal 50 tahun serta memiliki masa kerja paling lambat 20 tahun. “Di luar itu seluruh guru harus memiliki ijazah sarjana,” tegas Oki seraya menambahkan, peserta yang lulus PLPG akan diumumkan 14 Maret mendatang.
Sementara itu, Rektor Unpak Bibin Rubini menjelaskan, meski pelaksanaan UKA baru pertama kalinya diadakan, namun tidak ada perbedaan dari segi soal maupun metode pengisian jawaban. “Sama seperti sebelumnya, dimana peserta dibagi berdasarkan tingkatannya serta mata pelajaran yang diajarkannya kepada siswa,” jelasnya.
Ia menjelaskan, total peserta yang mengikuti UKA secara nasional ada 300 ribu orang. Dan pemerintah hanya menerima sebanyak 250 ribu guru yang berhak mengikuti PLPG.
Untuk Unpak sendiri, hanya menerima kurang lebih 5.000 guru yang berasal dari Bogor, Sukabumi dan Depok. “Sebenarnya ada penurunan jumlah karena tahun lalu kami menerima 6.000 orang,” imbuh Bibin.
Ditambahkan Bibin, bagi peserta yang gagal mengikuti UKA, diberikan pembinaan agar di tahun berikutnya bisa mencoba lagi hingga PLPG selesai pada 2014. “Tidak ada batas waktu karena pemerintah pusat ingin seluruh guru mendapatkan sertifikasi,” pungkasnya.
Sementara itu, pelaksanaan UKA di Kabupaten Bogor dilangsungkan lima sekolah, yakni SMPN 3, MTsN, SMAN 2, SMKN 1 Cibinong dan SMPS Al Madinah. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Yusuf Sadeli yang meninjau langsung peserta UKA mengatakan, UKA merupakan proses awal menuju sertifikasi guru.
Selain itu, lanjut dia, UKA juga bertujuan untuk menguji kompetensi guru. “Guru yang akan mendpat sertifikai itu, dilihat dari kompetensi dasarnya. Apakah sudah memenuhi syarat atau belum,” katanya.
Humas Disdik Kabupaten Bogor Rony Kusmaya menambahkan, UKA dilaksanakan di 108 ruangan. Pesertanya, terang Rony, merupakan peserta sertifikasi guru kuota tahun 2012. Dasarnya ditetapkan aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG). “Hari ini merupakan ujian kompetisi awal. Peserta yang lulus akan mengkuti ujian lanjutan,” katanya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).
Setelah UKA selesai, kata dia, lembar soal dan jawaban, langsung dibawa oleh lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) Jawa Barat. “Jadi semua lembar soal dan jawaban tidak ada pada kami, termasuk hasil pengumuman pun langsung dari pihak LPMP,” terangnya.
Sementara itu, Sri Hendrayati, salah seorang guru SD Laboratorium Citayem yang mengikuti UKA mengaku harap-harap cemas. Meski demikian, ia optimis bisa menyelesaiakan soal-soal dengan sempurna. “Saya sedikit kesulitan dengan soal-soalnya. Karena lima mata pelajaran sekaligus diujikan,” katanya.
Dia berharap, UKA bisa menjadi awal baginya untuk segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Pasalnya, selama menjadi guru 16 tahun, dirinya telah mengikuti empat kali ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) namun tak pernah lolos. “Semoga kali ini saya lolos dan bisa mengikuti ujian berikutnya,” pungkasnya.(rur/cr7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Guru PNS Belum Sarjana
Redaktur : Tim Redaksi