28 Siswa Dipastikan tak Lulus UN

Jumat, 20 April 2012 – 06:51 WIB

BOGOR - Ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA telah berakhir, Kamis (19/4). Kendati hasilnya belum diumumkan, sebanyak 28 siswa Kota Bogor dipastikan tidak akan lulus ujian karena mengundurkan diri dan meninggal dunia. 
   
Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Ari Sarsono Budiharjo menuturkan, sedikitnya 70 peserta tidak mengikuti UN. Dari jumlah tersebut, 30 siswa sakit, 12 orang izin, sepuluh mengundurkan diri, empat meninggal dunia, dan 14 absen tanpa pemberitahuan. Ke-14 siswa yang tidak mengikuti UN tanpa pemberitahuan dianggap telah mengundurkan diri dan dipastikan tak akan lulus UN. Sedangkan siswa yang sakit dan izin bisa mengikuti ujian susulan.
   
“Peserta yang tidak mengikuti UN utama, bisa mengikuti ujian susulan yang dipusatkan di subrayon masing-masing. Mekanisme pelaksanaan ujian sama seperti sebelumnya,” tutur Ari.
   
Ia menambahkan, tidak ada peserta UN yang mengikuti ujian di rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan (lapas). “Ada satu siswa yang dirawat di rumah sakit, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena terkena demam berdarah. Akhirnya diputuskan mengikuti ujian susulan,” tukasnya.
   
Terpisah, Ketua Subrayon UN SMA Kota Bogor, Agus Suherman mengatakan, pelaksanaan UN selama empat hari berjalan lancar. Ia menjamin tidak ada soal dan kunci jawaban UN yang bocor. “Pelaksanaan UN sampai hari terakhir berjalan lancar. Saya jamin tidak ada soal UN SMA di Kota Bogor yang bocor,” ujar Kepala SMAN 1 itu.
   
Mengenai merebaknya kunci jawaban melalui SMS, Agus menyatakan, itu merupakan bentuk teror yang dilakukan orang-orang yang tak bertanggung jawab. “Kunci jawaban itu tidak benar, hanya mengeruhkan suasana setiap kali pelaksanaan UN. Setiap tahun fenomena kunci jawaban via SMS selalu muncul,” tukasnya.
   
Menurut Agus, jauh hari sebelum UN, pihaknya telah mengingatkan kepada siswanya untuk tidak terpengaruh dengan kunci jawaban UN via SMS. “Alhamdulillah siswa SMAN 1 tidak terpengaruh,” kata Agus.
   
Peraih juara I lomba kepala sekolah berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat itu menambahkan, pihaknya telah melakukan pengawasan ketat di ruangan penyimpanan naskah UN di Subrayon SMAN 1. Selain diawasi ketat oleh petugas yang melibatkan kepolisian, juga dipantau melalui CCTV.  “Ada 40 kamera CCTV yang kita gunakan di SMAN 1 Bogor, “ jelasnya.
   
Agus menyebutkan, tahun ini jumlah siswanya yang mengikuti ujian sebanyak 328 orang. “Kami optimis lulus seratus persen,” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan Radar Bogor (JPNN Group), pasca UN kemarin Kota Bogor tetap kondusif. Ketua Harian Satgas Pelajar Kota Bogor, Tubagus Ruchjani mengatakan, pihaknya memperketat keamanan di setiap titik yang rawan dijadikan tempat berkumpul pelajar.

Selain di luar, pengamanan juga dilakukan di seluruh sekolah, terutama yang sering bersinggungan dengan sekolah lain. “Kami tidak ingin euforia pasca UN ini dinodai dengan hal-hal negatif yang dapat merugikan siswa, sekolah dan masyarakat,” katanya. (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggaran UN, Mendikbud Serahkan ke Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler