JENEWA -- Konflik bersenjata, kekerasan dan pelanggaran hak asasi memaksa 28,8 juta jiwa menjadi pengungsi. Jumlah pengungsi selama tahun 2012 ini merupakan rekor terbanyak dalam catatan Internal Displacement Monitoring Center (IDMC) atau lembaga pengawasan pengungsi di Jenewa, Swiss.
"Ini rekor jumlah pengungsi, atau pengungsi internal, tahun lalu," kata Clare Spurrell dari IDMC seperti dilansir voa, Senin (29/4).
Para pakar mengatakan sebagian besar orang terpaksa meninggalkan rumah mereka merupakan pengungsi akibat krisis di Afrika dan Timur Tengah. Pengungsi di Suriah mencapai angka paling tinggi dengan jumlah 2,4 juta terdapat di dalam negara itu sendiri pada akhir 2012. Kolombia juga memiliki angka pengungsi dalam negeri yang paling tinggi dan diikuti Suriah dan Kongo.
"Ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya karena banyaknya pengungsi baru sepanjang tahun. Peningkatan hampir 50 persen dibandingkan dengan 2011, tahun sebelumnya," tambahnya.
Istilah pengungsi internal adalah mereka yang tidak memiliki status resmi sebagai pengungsi sebagaimana mereka yang pindah melintas perbatasan negara. Jumlah ini meningkat 2,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan angka tertinggi yang pernah dicatat IDMC.
Dari angka tersebut, sekitar 6,5 juta jiwa tercatat sebagai pengungsi baru. Laporan IDMC itu juga menyebutkan konflik yang terjadi di Afrika tercatat paling banyak sejak 1945.
Spurrell mengatakan ada alasan yang berbeda bagi orang-orang yang baru mengungsi pada 2011 dibandingkan dengan 2012. "Tahun 2011, sangat banyak pemberontakan dan kekerasan pasca-pemilihan di Pantai Gading, yang menyebabkan banyak pengungsi baru tahun itu," ujarnya.
Dia menggambarkan Suriah sebagai negara tercepat yang berkembang krisis pengungsian internal di dunia. Percepatan ini sangat banyak konflik.
Di bagian timur Republik Demokratik Kongo, ada satu juta orang yang baru terlantar pada 2012. Tapi ada banyak orang di wilayah tersebut yang telah mengungsi untuk beberapa waktu. Secara keseluruhan, terdapat hampir tiga juta pengungsi di sana.
Sub-Sahara Afrika memiliki 10.4 juta pengungsi. Itu hampir sepertiga dari total dunia. Banyaknya konflik adalah alasan. Termasuk konflik kekerasan di DRC Timur (Kongo), Mali, Sudan, Sudan Selatan dan Somalia.
Meskipun angka pengungsi meningkat, IDMC menyatakan selama 15 tahun terakhir, sekitar 25 negara telah mengadopsi hukum dan kebijakan untuk melindungi pengungsi. Ini termasuk Konvensi Kampala di Afrika sub-Sahara. Itu merupakan perjanjian pertama yang mengikat secara hukum di dunia yang melindungi pengungsi. (Esy/jpnn)
"Ini rekor jumlah pengungsi, atau pengungsi internal, tahun lalu," kata Clare Spurrell dari IDMC seperti dilansir voa, Senin (29/4).
Para pakar mengatakan sebagian besar orang terpaksa meninggalkan rumah mereka merupakan pengungsi akibat krisis di Afrika dan Timur Tengah. Pengungsi di Suriah mencapai angka paling tinggi dengan jumlah 2,4 juta terdapat di dalam negara itu sendiri pada akhir 2012. Kolombia juga memiliki angka pengungsi dalam negeri yang paling tinggi dan diikuti Suriah dan Kongo.
"Ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya karena banyaknya pengungsi baru sepanjang tahun. Peningkatan hampir 50 persen dibandingkan dengan 2011, tahun sebelumnya," tambahnya.
Istilah pengungsi internal adalah mereka yang tidak memiliki status resmi sebagai pengungsi sebagaimana mereka yang pindah melintas perbatasan negara. Jumlah ini meningkat 2,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan angka tertinggi yang pernah dicatat IDMC.
Dari angka tersebut, sekitar 6,5 juta jiwa tercatat sebagai pengungsi baru. Laporan IDMC itu juga menyebutkan konflik yang terjadi di Afrika tercatat paling banyak sejak 1945.
Spurrell mengatakan ada alasan yang berbeda bagi orang-orang yang baru mengungsi pada 2011 dibandingkan dengan 2012. "Tahun 2011, sangat banyak pemberontakan dan kekerasan pasca-pemilihan di Pantai Gading, yang menyebabkan banyak pengungsi baru tahun itu," ujarnya.
Dia menggambarkan Suriah sebagai negara tercepat yang berkembang krisis pengungsian internal di dunia. Percepatan ini sangat banyak konflik.
Di bagian timur Republik Demokratik Kongo, ada satu juta orang yang baru terlantar pada 2012. Tapi ada banyak orang di wilayah tersebut yang telah mengungsi untuk beberapa waktu. Secara keseluruhan, terdapat hampir tiga juta pengungsi di sana.
Sub-Sahara Afrika memiliki 10.4 juta pengungsi. Itu hampir sepertiga dari total dunia. Banyaknya konflik adalah alasan. Termasuk konflik kekerasan di DRC Timur (Kongo), Mali, Sudan, Sudan Selatan dan Somalia.
Meskipun angka pengungsi meningkat, IDMC menyatakan selama 15 tahun terakhir, sekitar 25 negara telah mengadopsi hukum dan kebijakan untuk melindungi pengungsi. Ini termasuk Konvensi Kampala di Afrika sub-Sahara. Itu merupakan perjanjian pertama yang mengikat secara hukum di dunia yang melindungi pengungsi. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Niat Kabur ke India, Pemilik Pabrik Runtuh Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi