BANGLADESH - Pemilik pabrik yang runtuh di Bangladesh dan menewaskan lebih dari 370 orang telah ditangkap aparat setempat saat berusaha melarikan diri ke India.
Mohammed Sohel Rana, yang juga pemimpin front pemuda berkuasa Liga Awami, ditangkap hari Minggu oleh pasukan elit, Batalyon Gerak Cepat di Kota Benapole, perbatasan Bangladesh.
"Polisi telah meminta otoritas perbatasan waspada dan berhasil menangkap istrinya saat membawa suaminya menuju India," ujar Kepala Kepolisian Dhaka Habibur Rahman kepada Guardian (28/4).
Kepada wartawan, Asisten Menteri Perbatasan Jahangir Kabir Nanak mengatakan Rana akan dibawa ke Dhaka dengan helikopter. Pada Sabtu, polisi jaga telah menahan dua pemilik lainnya bersama dua insinyur yang terlibat dalam mengeluarkan izin bangunan.
Kemarahan atas peristiwa ini telah memicu aksi protes dan bentrokan dengan polisi pada Sabtu, dimana pihak kepolisian menggunakan gas air mata, meriam air dan peluru karet kepada demonstran yang membakar mobil.
Sementara itu, tim penyelamat terus mengevakuasi korban dari reruntuhan di hari Minggu. Namun harapan mulai memudar atas sekitar 900 orang yang dinyatakan hilang.
Sekitar 2.500 orang telah diselamatkan dari sisa-sisa bangunan di pinggiran komersial Savar, sekitar 30 km dari ibukota, Dhaka. Para pejabat mengatakan bangunan delapan lantai itu dibangun di atas tanah yang rentan dan tanpa izin yang benar. Sementara, bangunan itu mempekerjakan tak kurang dari 3.000 pekerja terutama wanita muda. (esy/jpnn)
Mohammed Sohel Rana, yang juga pemimpin front pemuda berkuasa Liga Awami, ditangkap hari Minggu oleh pasukan elit, Batalyon Gerak Cepat di Kota Benapole, perbatasan Bangladesh.
"Polisi telah meminta otoritas perbatasan waspada dan berhasil menangkap istrinya saat membawa suaminya menuju India," ujar Kepala Kepolisian Dhaka Habibur Rahman kepada Guardian (28/4).
Kepada wartawan, Asisten Menteri Perbatasan Jahangir Kabir Nanak mengatakan Rana akan dibawa ke Dhaka dengan helikopter. Pada Sabtu, polisi jaga telah menahan dua pemilik lainnya bersama dua insinyur yang terlibat dalam mengeluarkan izin bangunan.
Kemarahan atas peristiwa ini telah memicu aksi protes dan bentrokan dengan polisi pada Sabtu, dimana pihak kepolisian menggunakan gas air mata, meriam air dan peluru karet kepada demonstran yang membakar mobil.
Sementara itu, tim penyelamat terus mengevakuasi korban dari reruntuhan di hari Minggu. Namun harapan mulai memudar atas sekitar 900 orang yang dinyatakan hilang.
Sekitar 2.500 orang telah diselamatkan dari sisa-sisa bangunan di pinggiran komersial Savar, sekitar 30 km dari ibukota, Dhaka. Para pejabat mengatakan bangunan delapan lantai itu dibangun di atas tanah yang rentan dan tanpa izin yang benar. Sementara, bangunan itu mempekerjakan tak kurang dari 3.000 pekerja terutama wanita muda. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Melahirkan Di Bawah Puing Gedung Ambruk
Redaktur : Tim Redaksi