295 Ribu Guru Pensiun, Peluang Honorer jadi PNS

Rabu, 18 Oktober 2017 – 05:57 WIB
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gelombang pensiun guru PNS dalam jumlah besar bakal terjadi dalam kurun2017 – 2021. Data dari Kementerian Pendidikan menyebutkan total yang pensiun mencapai 295 ribu orang lebih.

Kondisi ini menjadi peluang bagi tenaga honorer untuk ’’naik kelas’’ jadi guru PNS.

BACA JUGA: Orang Dalam Istana Curigai Anies Mulai Incar Pilpres 2019

Untuk mencari solusi pengisian kekosongan guru PNS itu, Kemendikbud segera berkoordinasi lintas kementerian. Diantaranya dengan Kementerian PAN-RB, Kemendagri, Kemenkeu, dan Kemenag.

Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Nurzaman mengatakan, kekosongan guru PNS itu tidak bisa diisi hanya dari rekrutmen guru garis depan (GGD).

BACA JUGA: Program Jembatan Udara Bakal Dimulai Tahun ini

’’GGD itu kan untuk mengisi kekosongan guru di daerah terpencil dan terluar. Sedangkan yang pensiun tidak hanya di daerah terpencil,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (17/10).

Selain itu dari sisi jumlah, kuota GGD juga tidak sebanding dengan jumlah guru PNS yang pensiun.

BACA JUGA: Pengusaha Sogok Dirjen Hubla, Menhub Digarap KPK

Contohnya tahun ini kuota guru PNS melalui GGD berjumlah tujuh ribu kursi, namun terisi 6.296 orang guru.

Sedangkan jumlah guru PNS yang pensiun 2017 mencapai 38.829 orang. Sementara tahun depan guru PNS yang pensiun berjumlah 51.458 orang, sedangkan kuota GGD-nya hanya 2.086 orang.

Nurjaman mengatakan teknis rekrutmen guru PNS belum bisa disampaikan. Sebab pembahasan lintas kementerian masih belum dilaksanakan.

Namun dia mengatakan ada kesempatan bagi para guru honorer untuk menjadi PNS. Dengan catatan guru honorer itu memenuhi syarat menjadi guru PNS. Di antaranya minimal berijazah S1 atau Diploma IV.

’’Syarat untuk jadi PNS itu sudah ditetapkan Kementerian PAN-RB. Bukan kewenangan Kemendikbud,’’ jelasnya.

Namun selama memenuhi syarat, dia mengatakan sangat memungkinkan bagi guru honorer untuk menjadi PNS.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menjelaskan pemerintah pusat harus secepatnya membuat analisis kebutuhan riil guru di lapangan.

“Analisis kebutuhannya harus per satuan pendidikan,’’ katanya. Sehingga kebutuhan guru bisa tergambarkan lebih detail.

Unifah menuturkan selama ini pemerintah menyebut rasio guru di Indonesia sudah ideal. Ternyata dalam menghitung rasio tersebut, juga diikutsertakan para guru honorer.

Menurutnya pola menghitung seperti itu tidak fair. Perhitungan rasio guru dengan siswa seharusnya hanya menghitung guru PNS.

Dia berharap untuk pengisian kekosongan guru PNS akibat pensiun itu memprioritaskan guru honorer.

Sebab guru honorer banyak yang sudah puluhan tahun membantu pemerintah menambal kebutuhan guru di sekolah negeri. ’’Guru honorer jangan seperti habis manis sepah dibuang,’’ tutur Unifah.

Terkait dengan pola rekrutmen GGD Unifah menuturkan mulai muncul penolakan. Dia berharap Kemendikbud tidak menerjunkan 100 persen guru PNS baru untuk daerah terpencil.

Sebaiknya juga mengakomodasi guru-guru honorer yang sudah lama mengabdi di daerah terpencil.

Perkara ada yang belum sarjana, kewajiban pemerintah pusat atau daerah untuk menyekolahkan dahulu. (wan)

Data Pensiun Guru PNS 2018

(5 Pemprov dan 5 Pemkab/Pemkot Terbanyak)

1. Pemprov DKI Jakarta : 2.328 orang

2. Pemprov Jawa Barat : 874

3. Pemprov Jawa Timur : 817

4. Pemprov Jawa Tengah : 781

5. Pemprov Sulawesi Selatan : 525

 

1. Pemkot Palembang : 614 orang

2. Pemkab Malang : 612

3. Pemkot Bandung : 548

4. Pemkab Jember : 540

5. Pemkab Bandung : 537

Jumlah Guru PNS Pensiun 2017-2021

2017 : 38.829 orang

2018 : 51.458

2019 : 62.759

2020 : 72.976

2021 : 69.757

Total : 295.779 orang

Sumber; Badan Kepegawaian Nasional dan Kemendikbud

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Yaqut: Masyarakat Jangan Diam Hadapi Kelompok Radikal


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler